loading...
Pakar maritim lulusan IPB Yulian Paonganan (Ongen) mengatakan, Ekonomi Biru tidak hanya bicara soal perikanan. Foto/Dok. SindoNews
JAKARTA - Indonesia sejatinya adalah negara maritim . Alasannya Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai sepanjang 108.000 kilometer.
Laut bukan hanya pemisah antarwilayah, melainkan perekat yang mempersatukan Nusantara. Potensi besar ini mencakup sumber daya ikan, energi laut, migas, transportasi laut, hingga pariwisata bahari. Baca juga: Wow! Industri Maritim Indonesia Tawarkan Gaji hingga Rp70 Juta per Bulan
Namun sayangnya, perhatian pemerintah terhadap industri maritim selama ini kerap timbul tenggelam. Isu maritim sering hanya muncul saat kampanye politik, sementara implementasi kebijakan masih terbentur tumpang tindih regulasi dan lemahnya tata kelola.
Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, muncul harapan baru bagi kebangkitan sektor maritim Indonesia. Salah satu program strategis yang dicanangkan adalah Ekonomi Biru , yang diposisikan sebagai pilar utama pembangunan nasional.
Pakar maritim lulusan IPB Yulian Paonganan (Ongen) mengatakan, Ekonomi Biru tidak hanya bicara soal perikanan. Di dalamnya terdapat potensi besar seperti ocean renewable energy, migas, pelayaran, industri galangan kapal, hingga digitalisasi logistik maritim. “Seluruh sektor itu dapat menjadi mesin penggerak ekonomi baru bila dikelola secara serius dan terintegrasi,” kata Ongen dalam keterangan pers nya, Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, kita tidak boleh lagi memandang ikan hanya sebagai hewan berbau amis. Ikan adalah sumber kekayaan yang nilainya bisa melampaui emas dan permata. “Agar program Ekonomi Biru berjalan optimal, pemerintah perlu menyinkronkan kebijakan antarkementerian dan lembaga,” ungkapnya. Baca juga:
Indonesia Luncurkan Ocean Centre, Bangun Ekonomi Biru yang Aman dan Berkelanjutan
Tumpang tindih aturan di laut, kata Ongen, harus segera dibereskan. Termasuk penataan institusi negara yang bertanggung jawab di sektor maritim. Dengan langkah itu, visi menjadikan Indonesia sebagai negara maritim berkelas dunia dapat benar-benar diwujudkan. “Jika tata kelola laut tertata dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali jaya di lautan, sebagaimana kejayaan maritim Nusantara di masa lalu,” tegasnya.
(poe)