Momentum Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor Mengatasi Susut dan Sisa Pangan

1 week ago 21

loading...

GRASP 2030 menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk menanggulangi isu susut dan sisa pangan (SSP) pada sektor Bisnis di Indonesia. Foto/Dok

JAKARTA - Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) bersama GRASP 2030 menyelenggarakan kegiatan Knowledge Sharing: From Policy to Plate – Mendorong Kebijakan yang Mendukung Penanganan Susut dan Sisa Pangan di Sektor Bisnis di Ra Suites Simatupang, Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk menanggulangi isu susut dan sisa pangan (SSP) di Indonesia, sekaligus membuka rangkaian perayaan 4th Anniversary GRASP 2030 dan peringatan International Day of Awareness of Food Loss and Waste (IDAFLW) 2025.

Kegiatan dibuka oleh Direktur Eksekutif IBCSD, Indah Budiani yang menegaskan komitmen GRASP 2030 sebagai wadah kolaborasi bisnis untuk mengatasi SSP secara sistematis. “Empat tahun perjalanan GRASP 2030 membuktikan bahwa gotong royong antara pemerintah, bisnis, akademisi, dan masyarakat sipil adalah kunci dalam mengatasi susut dan sisa pangan. Perayaan ulang tahun ini sekaligus menjadi momentum memperkuat komitmen bersama dan menggaungkan isu ini lebih luas ke masyarakat,” ujar Indah.

Chairwoman GRASP 2030 & Head of Sustainability Nutrifood, Angelique Dewi menambahkan pentingnya dukungan kebijakan yang berpihak pada dunia usaha agar upaya pengurangan SSP dapat berjalan efektif. Baca Juga: Gotong Royong Atasi Susut dan Sisa Pangan 2030

“Tema From Policy to Plate mengingatkan kita bahwa apa yang diputuskan di level kebijakan akan memengaruhi seluruh rantai pangan hingga ke piring. Karena itu, dukungan kebijakan menjadi kunci agar langkah-langkah yang sudah dilakukan sektor bisnis dalam mengurangi susut dan sisa pangan bisa lebih terarah dan berkelanjutan,” sebut Angelique dalam sambutannya.

Dalam kesempatan kali ini, juga diadakan perayaan Anniversary GRASP 2030 yang keempat sebagai bentuk penguatan komitmen para penandatanganan GRASP 2030 untuk terus berbagi praktik baik dan menghadirkan inovasi di sektor pangan. Sejak diluncurkan pada 2021, GRASP 2030 telah berkembang pesat dari 9 menjadi 39 penandatangan, yang terdiri dari sektor bisnis dan berbagai organisasi di sepanjang rantai pasok pangan.

Pertumbuhan ini menunjukkan semakin kuatnya kolaborasi multipihak dalam penanganan susut dan sisa pangan (SSP) di Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi lebih banyak bisnis dan organisasi untuk bergabung dan memperluas dampak bersama.

Sesi utama menghadirkan keynote speech dari Jarot Indarto, Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas, yang memaparkan arah kebijakan nasional dalam mendukung pengurangan SSP sejalan dengan pembangunan sistem pangan berkelanjutan. Diskusi panel kemudian memperkaya perspektif dengan kehadiran Nita Yulianis dari Badan Pangan Nasional, Agus Rusly dari Kementerian Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Rimbawan dari IPB, Morra Lovreza dari SOS Jakarta, dan Dr. Margaret Jewell dari WRAP.

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |