loading...
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani turut melepas ekspor rokok bebas asap IQOS-TEREA dari HM Sampoerna ke Malaysia. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) bersama PT Philip Morris Indonesia (PMID) mencatatkan nilai ekspor produk rokok dan rokok inovatif bebas asap sebesar USD250 juta pada 2024. Nilai ekspor IQOS-TEREA tercatat sekitar 20% atau sebesar USD50 juta atau setara Rp829 miliar mengalami kenaikan hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Upaya ini menunjukkan peran aktif Sampoerna dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi berkelanjutan, hilirisasi, inovasi, penyerapan tenaga kerja dan pengembangan sumber daya manusia, serta penciptaan nilai tambah untuk mendukung target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8%," ujar Direktur Sampoerna, Elvira Lianita dalam pernyataannya, Rabu (26/3/2025).
Menurut dia peningkatan ekspor tersebut mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi Sampoerna dalam memperluas pasar global. Lebih lanjut, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan menunjang kegiatan operasional, Sampoerna bermitra dengan lebih dari 22.000 petani tembakau dan cengkih, serta menggunakan barang dan jasa dari 1.700 pemasok dalam negeri.
Selain itu, untuk memasarkan produk tembakau inovatif bebas asap, Sampoerna juga menjalin kerja sama dengan 600 UMKM lokal di 20 kota di Indonesia yang menciptakan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru dan melibatkan lebih dari 18.000 anggota Sampoerna Retail Community (SRC). "Ini adalah bukti nyata upaya Sampoerna dalam memperluas tujuan ekspor serta turut menggerakkan roda perekonomian Indonesia," kata dia.
Pada 2023, Sampoerna menginvestasikan USD330 juta atau setara Rp5,3 triliun untuk pembangunan fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini merupakan pabrik produk tembakau inovatif bebas asap Philip Morris International (PMI) pertama di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia.
Tidak hanya melayani pasar domestik, fasilitas ini juga memasok kebutuhan ekspor di wilayah Asia Pasifik, menjadikan Sampoerna sebagai pusat ekspor PMI ke lebih dari 30 tujuan ekspor, baik untuk produk rokok maupun produk tembakau yang dipanaskan. Fasilitas produksi di Karawang ini dilengkapi dengan laboratorium penelitian dan pengembangan kelas dunia (advanced lab), yang merupakan satu dari empat laboratorium produk tembakau inovatif bebas asap milik PMI di dunia dan satu-satunya di kawasan Asia Tenggara. Laboratorium ini melakukan pengujian dan analisis kualitas produk tembakau inovatif bebas asap di berbagai afiliasi PMI, didukung oleh 200 tenaga ahli Indonesia dengan kualifikasi tinggi.
"Hadirnya produk tembakau inovatif bebas asap di Indonesia adalah wujud komitmen perusahaan untuk terus melakukan inovasi yang berlandaskan pada penelitan ilmiah serta pendekatan pengurangan bahaya pada produk tembakau. Upaya ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa," ujar Elvira.
Elvira mengatakan berbagai pencapaian yang diraih Sampoerna tidak lepas dari dukungan penuh yang selama ini diberikan Pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan yang menjadi salah satu motor pertumbuhan bisnis perusahaan.
"Kami percaya bahwa potensi ekspor masih dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan Kementerian Keuangan dalam bentuk kebijakan yang tepat untuk mendorong ekspor ke pasar global," ujar Elvira.