19 Perusahaan Siap IPO, Sektor Konsumer Non Siklikal Mendominasi

2 months ago 55

loading...

Data BEI menyebutkan saat ini terdapat 19 perusahaan dalam pipeline untuk melakukan pencatatan perdana saham (IPO). FOTO/Ilustrasi

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia ( BEI ) mencatat, hingga saat ini terdapat 19 perusahaan berada dalam pipeline untuk melakukan pencatatan perdana saham atau initial public offering ( IPO ). Dari jumlah itu, satuperusahaan masuk dalam kategori aset berskala sedang atau antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar dan 18 perusahaan lainnya memiliki aset berskala besar atau di atas Rp250 miliar.

"Sampai dengan 7 Februari 2025 telah tercatat delapan perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp3,70 triliun," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya, dikutip Sabtu (8/2/2025).

Baca Juga

 IHSG Rontok, Kapitalisasi Pasar Amblas Rp724 Triliun

Dari daftar pipeline perusahaan yang akan IPO tersebut, sebanyak 6 perusahaan berasal dari sektor konsumer non siklikal. Selanjutnya, masing-masing 3 perusahaan dari sektor kesehatan, sektor industri dan sektor energi. Sisanya, 2 perusahaan berasal dari sektor siklikal, dan masing-masingsatuperusahaan yang berasal dari sektor sektor keuangan dan sektor transportasi.

Adapun, lima perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya di BEI hingga 7 Februari 2025 adalah PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC), PT Hero Global Investment Tbk (HGII), PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG).

Baca Juga

Apa Jurusan dengan UKT Paling Mahal di ITB Jalur SNBP 2025?

Selanjutnya, Gede mengungkapkan bahwa saat ini terdapat pula 7 perusahaan dalam pipeline untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Secara terinci, perusahaan yang akan melakukan rights issue itu terdiri dari 3 perusahaan yang berasal dari sektor bahan baku, dan masing-masing dua perusahaan dari sektor energi dan sektor kesehatan.

"Sementara itu, untuk penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk atau EBUS, hingga 7 Februari 2025 terdapat 18 emisi dari 14 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline," tambah Gede.

(fjo)

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |