loading...
Ekspor barang dan jasa India naik sekitar 5,5% untuk mencetak rekor baru menjadi USD820,93 miliar pada tahun keuangan 2024-2025. Foto/Dok
JAKARTA - Ekspor barang dan jasa India naik sekitar 5,5% untuk mencetak rekor baru menjadi USD820,93 miliar pada tahun keuangan 2024-2025, berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perdagangan India. Ekspor barang pada periode tersebut nilainya mencapai USD437,42 miliar, sedikit lebih tinggi dari USD437,07 miliar tahun sebelumnya.
Reserve Bank of India (RBI) merilis data perdagangan luar negeri untuk layanan dengan penundaan satu bulan, dan data terbaru yang tersedia adalah untuk Februari, yang menjadi dasar perhitungan Kementerian Perdagangan.
Pejabat dari kementerian mengatakan, perdagangan pada bulan Maret sebagian besar tetap tidak berubah. Meskipun ekspor barang India secara keseluruhan pada 2024-25 cenderung stagnan, ekspor non-minyak bumi negara itu telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, menurut data kementerian.
"Ekspor non-minyak bumi untuk 2024-25 mencapai USD374,08 miliar, naik dari USD352,92 miliar pada tahun sebelumnya, menurut data. Pendorong utama pertumbuhan ekspor barang marjinal termasuk barang-barang teknik, elektronik, obat-obatan, pakaian jadi, dan produk pertanian seperti beras, kapas, kopi, rempah-rempah, teh, dan tembakau," kata pejabat kementerian seperti dilansir RT.
Sebagai informasi belum lama ini, RBI menurunkan suku bunga utamanya sebagai upaya meningkatkan ekonomi dan mengurangi dampak tarif AS.
Menurut Menteri Perdagangan Sunil Barthwal, keberhasilan India secara keseluruhan dapat dikaitkan dengan strategi pemerintah yang fokus pada 20 negara utama, enam sektor barang dagangan, dan enam sektor jasa, serta keterlibatan berkelanjutan dengan pemangku kepentingan, dewan promosi ekspor, misi India di luar negeri, dan kementerian terkait.
Kementerian Perdagangan memperkirakan, bahwa pertumbuhan ekspor barang yang lambat akan diimbangi oleh peningkatan ekspor jasa, dengan India diperkirakan akan mencapai rekor nilai ekspor tertinggi sebesar USD820,93 miliar. Impor naik pada periode tersebut, menghasilkan defisit perdagangan semakin lebar sebesar 20%, sesuai data pemerintah.
Tren ini terjadi di tengah tarif timbal balik 26% Presiden AS Donald Trump pada ekspor ke AS, yang telah ditunda hingga Juli. Lima tujuan teratas untuk ekspor barang India pada 2024-25 adalah AS, UEA, Belanda, Inggris, dan China.
(akr)