loading...
PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim bersama dengan Presiden Prabowo Subianto dan beberapa pimpinan ASEAN lain melakukan percakapan telepon untuk membahas respons kolektif terhadap tarif impor terbaru AS. Foto/Dok
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto bersama dengan para pimpinan ASEAN lain, melakukan percakapan telepon untuk membahas respons kolektif terhadap tarif impor terbaru Amerika Serikat (AS). Para pemimpin beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Singapura bertukar pandangan terhadap masalah tarif timbal balik AS .
Sebagai Ketua ASEAN, Malaysia tetap berkomitmen untuk memupuk konsensus di antara negara-negara anggota dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan dalam semua negosiasi perdagangan, termasuk dalam kerangka dialog ASEAN-AS.
"Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang akan datang, yakni pada minggu depan akan melanjutkan pertimbangan tentang masalah ini dan mencari solusi terbaik untuk semua negara anggota," tulis PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim seperti dikutip dari laman linkedin.
Indonesia Gerap Cepat
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memilih untuk segera komunikasi dan mendatangi Malaysia yang saat ini bertindak selaku Keketuaan ASEAN 2025 dalam merespons kebijakan Tarif Resiprokal Presiden AS, Donald Trump.
Airlangga bergerak cepat membangun komunikasi dengan negara-negara ASEAN yang sama-sama terkena tarif resiprokal sebagaimana diumumkan Trump pada 2 April 2025.
Menko Airlangga mengatakan, bahwa Malaysia selaku Keketuaan ASEAN 2025 menjadi sangat penting untuk mendorong penguatan kerja sama seluruh negara ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan global. “Termasuk respons atas kebijakan tarif resiprokal AS,” kata Airlangga.
Sejalan dengan Airlangga, PM Anwar juga mengatakan bahwa sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Malaysia membutuhkan kerja sama dari semua negara tetangga termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kapasitas Malaysia sebagai tujuan investasi, pariwisata, dan perdagangan di kawasan.
Pada pertemuan itu, PM Anwar Ibrahim didampingi oleh Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri (MITI) Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Azis.
(akr)