Respons Kondisi Ekonomi RI Terkini, Luhut Sebut Wajar Melambat di Masa Transisi

21 hours ago 7

loading...

Ekonomi Indonesia kuartal I 2025 hanya tumbuh 4,87%, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pola seperti ini bukan hal baru. Foto/Dok

JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan merespons, kondisi ekonomi Indonesia terkini yang pada kuartal I 2025 hanya tumbuh 4,87%. Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia memang sedikit lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Semua perlu tahu bahwa pola seperti ini bukan hal baru. Karena pada masa transisi pemerintahan 2014, kuartal pertama dan kedua juga tumbuh di bawah 5%. Artinya, dalam masa penyesuaian seperti ini, perlambatan bisa terjadi," ungkap Luhut.

Lewat media sosial resmi miliknya, Luhut mengutarakan, salah satu faktor utama perlambatan saat ini adalah kontraksi konsumsi pemerintah. Karena itu, percepatan belanja negara menjadi kunci. Program Makan Bergizi (MBG) menjadi salah satu motor penting untuk mengakselerasi belanja negara.

Baca Juga: Waspada Perlambatan, S&P Global Ratings Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,6% di 2025

Ia menyakini dampak nyata dari MBG akan tercipta, salah satunya yaitu menghidupkan simpul ekonomi desa, petani sayur, peternak ayam, penjual telur, hingga pelaku UMKM lokal.

"Saya menyadari ada hal-hal lain yang tetap perlu kita waspadai misalnya perlambatan konsumsi rumah tangga, investasi yang belum pulih optimal, tekanan ekspor akibat kondisi global, dan pertumbuhan wilayah yang belum merata. Ini semua mengingatkan kita: pemerataan dan percepatan harus dijalankan secara simultan," bebernya.

Karena itu Luhut berpesan agar semua perlu menjaga semangat kebersamaan. "Dalam situasi seperti ini, bukan saatnya saling menyalahkan. Kita butuh kerja nyata, kolaborasi lintas sektor, dan keberanian untuk mengambil keputusan penting," terang Luhut.

Ditekankan juga oleh Luhut bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto yakni menyederhanakan regulasi, perkuat kemitraan dagang, dan jaga keseimbangan hubungan ekonomi global, sembari memastikan perlindungan bagi rakyat kecil. Menurutnya, hal itu letak kekuatan dan arah pembangunan.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tak Sampai 5%, Pemerintah Bakal Bagi-bagi Bansos

"Ekonomi ini harus bergerak bersama, dari desa hingga pusat, dari bawah ke atas. Saya percaya bila kita bekerja secara kompak dan terintegrasi, kita bukan hanya mampu melewati masa sulit ini, tetapi juga mempercepat langkah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kita cita-citakan bersama," paparnya.

(akr)

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |