3 Alasan Tarif Trump Bukan Satu-satunya Masalah Ekonomi China

2 weeks ago 22

loading...

Ada tiga alasan kenapa ekonomi China memiliki tantangan lebih besar daripada ancaman Donald Trump soal tinggi tarif AS terhadap produk-produk asal China. Foto/Dok

BEIJING - Ekonomi China mencetak rebound jelang tutup tahun 2024 dalam tiga bulan terakhir, untuk membuka peluang bagi pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 5%. Namun tingkatan pertumbuhan ekonomi China ini menjadi yang paling lambat dalam beberapa dekade terakhir.

Penyebab ekonomi Beijing kurang bertenaga di antaranya, krisis properti yang berkepanjangan, lonjakan utang pemerintah daerah, serta pengangguran usia muda.

Baca Juga

5 Provinsi Terkaya di China Pasang Target Ekonomi Tinggi meski Diancam Trump

Kepala biro statistik China mengatakan, pencapaian ekonomi China pada tahun 2024 "diraih dengan susah payah," setelah pemerintah meluncurkan beragam stimulus pada akhir tahun lalu. Sebelumnya Beijing sangat tangguh, sehingga jarang meleset dari target pertumbuhannya.

Tarkait perlambatan ekonomi yang dialami China, para ahlik telah memprediksi sebelumnya. Bank Dunia mengatakan biaya pinjaman yang lebih rendah dan peningkatan ekspor akan membuat China dapat mencapai pertumbuhan tahunan sebesar 4,9%.

Bagaimanapun investor mencoba menguatkan diri mereka sendiri di tengah ancaman tarif Presiden terpilih Donald Trump pada barang-barang China. Nilainya tampak besar dari kebijakan tarif impor tinggi AS yakni senilai USD500 miliar.

Investor, bagaimanapun, menguatkan diri mereka sendiri di tengah ancaman tarif Presiden terpilih Donald Trump pada barang-barang China senilai USD500 miliar. Namun bukan itu saja yang menghalangi China mencapai target pertumbuhannya tahun depan.

Tingkat kepercayaan pebisnis dan tingkat konsumen yang rendah, serta pelemahan yuan China karena Beijing memangkas suku bunga dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan diyakini bakal menjadi tantangan di 2025.

Tiga Alasan kenapa China memiliki tantangan yang lebih besar daripada tarif Trump

1. Tarif tinggi menggerus ekspor China

Ekonomi China diprediksi bakal melambat di tahun 2025, seperti yang sudah diperingatkan banyak ekonom. Salah satu faktor pendorong utama pertumbuhan tahun lalu saat ini berisiko melambat yakni ekspor.

China mengandalkan sektor manufaktur untuk membantu keluar dari perlambatan - jadi, China telah mengekspor sejumlah besar kendaraan listrik, printer 3D, hingga robot industri.

AS, Kanada dan Uni Eropa telah menudinga China membuat terlalu banyak barang, sehingga memberlakukan tarif pada impor China untuk melindungi pekerjaan dan bisnis domestik. Para ahli mengatakan, eksportir China saat ini mungkin fokus pada bagian lain dunia.

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |