Gara-gara Sanksi AS ke Rusia, Harga Solar Dunia Melonjak

5 days ago 177

loading...

Harga solar global melonjak akibat sanksi terakhir yang diterapkan Amerika Serikat bagi perdagangan energi Rusia. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA - Harga solar global dan margin penyulingan melonjak akibat sanksi terakhir Amerika Serikat (AS) terhadap perdagangan minyak Rusia.Amerika memberlakukan sanksi terberatnya terhadap produsen dan kapal tanker Rusia pada 10 Januari untuk mengekang pendapatan eksportir minyak nomor 2 dunia itu atas perangnya di Ukraina.

Banyak kapal yang baru menjadi sasaran, bagian dari apa yang disebut "armada bayangan" yang berupaya menghindari pembatasan Barat, telah digunakan untuk mengirim minyak ke India dan China. Penyuling di negara-negara tersebut telah diuntungkan dari impor murah Rusia yang dilarang di Eropa setelahseranganMoskow ke Ukraina.

"(Margin laba) solar naik menyusul berita tentang sanksi tersebut, dan kami memperkirakan gangguan yang berarti pada ekspor solar Rusia," kata analis Energy Aspects Natalia Losada seperti dilansir Reuters. Ia menambahkan bahwa setidaknya 150.000 barel per hari (bpd) ekspor diesel Rusia dari kilang Gazprom Neft dan Surgutneftegas terancam.

Baca Juga

Harga Naik Empat Minggu Berturut-turut, Ekspor Minyak Rusia dalam Bahaya?

Premi kontrak acuan diesel Eropa bulan pertama terhadap kontrak enam bulan kemudian melonjak menjadi USD50,25 per metrik ton pada hari Kamis, tertinggi dalam 10 bulan, data LSEG menunjukkan. Pasar diesel sudah mengalami backwardation, istilah yang digunakan untuk struktur pasar di mana kontrak terdekat diperdagangkan dengan premi terhadap kontrak pengiriman selanjutnya. Ini biasanya menunjukkan pasokan cepat yang ketat.

Sementara, margin penyulingan diesel berada pada level tertinggi lima setengah bulan sebesar USD20 per barel pada hari Kamis. Sedangkan margin penyulingan diesel Asia melonjak 8% pada hari Senin menjadi di atas USD17 per barel, kenaikan terbesar sejak September, sebelum akhirnya turun lagi menjadi sekitar USD16,50 per barel pada hari Kamis.Cuaca dingin di belahan bumi utara juga mendukung kenaikan harga di pasar diesel.

Harga minyak diesel berjangka AS melonjak lebih dari 5% pada 10 Januari, kenaikan harian terbesar sejak Oktober, dan mencapai titik tertinggi dalam enam bulan sebesar USD111 per barel pada hari Kamis. Sedangkan harga minyak diesel bulan depan lebih mahal USD10 dari kontrak bulan keenam, premi terbesar dalam hampir satu tahun.

Para pedagang dan penyuling memperhitungkan biaya minyak mentah yang lebih tinggi ke dalam harga bahan bakar dan proses penyulingan, kata dua sumber perdagangan yang berbasis di Singapura, seraya menambahkan bahwa aliran minyak diesel Rusia yang lebih rendah tidak mungkin berdampak besar pada pasar Asia secara langsung.

Bahkan dengan margin minyak diesel yang lebih tinggi, margin penyulingan kompleks Asia telah melemah karena harga minyak mentah telah naik jauh lebih cepat daripada harga produk olahan, kata sumber ketiga. Harga tunai Dubai naik sebesar 8,5% dari Jumat lalu, sementara swap gasoil Singapura Februari hanya naik 5,5% dalam periode waktu yang sama.

Baca Juga

Ilmuwan Yakin Adam dan Hawa Hidup 200.000 Tahun Lalu, Ini Bukti-buktinya

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |