Bulog Diminta Ikuti Arahan Prabowo, Serap Gabah Petani Langsung

2 weeks ago 16

loading...

Bulog diharapkan memprioritaskan penyerapan gabah dan beras dari petani, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Foto/Dok

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya untuk menyerap gabah petani. Perum Bulog menargetkan penyerapan gabah dan beras petani sebanyak 1,4 juta ton pada panen pertama hingga Maret 2025. Adapun total target penyerapan beras tahun ini mencapai 3 juta ton.

Sekretaris Jenderal DPP Pemuda Tani Indonesia, Suroyo menyambut kebijakan ini dengan kegembiraan. Ia berharap Bulog memprioritaskan penyerapan gabah dan beras dari petani.

Baca Juga

Pengamat Pertanian Ungkap Rencana di Balik Kenaikan HPP Gabah dan Beras

"Karena jika serapan tidak langsung ke petani atau melalui pihak ketiga, kami menilai langkah ini tidak hanya merugikan petani, tetapi juga bertentangan dengan arahan Presiden untuk mempercepat swasembada pangan dan menyejahterakan petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional," tutur Suroyo.

“Presiden sudah jelas meminta agar Bulog menyerap gabah petani di seluruh Indonesia tanpa terkecuali. Ini adalah bagian dari komitmen besar beliau untuk mensejahterakan petani dan mempercepat swasembada pangan. Jangan sampai Bulog justru menghalangi niat baik Presiden dalam membantu petani,” tegas Suroyo.

Ia juga menambahkan, bahwa kebijakan menyerap beras, bukan gabah, membuka celah bagi tengkulak-tengkulak baru untuk mengambil keuntungan besar.

“Petani menjual gabah kepada tengkulak dengan harga rendah, sementara tengkulak menjual beras hasil penggilingan kepada Bulog dengan harga tinggi. Akibatnya, petani tetap berada di posisi yang dirugikan,” ujarnya.

Menurut Suroyo, langkah yang benar adalah Bulog membeli gabah langsung dari petani. Dengan begitu, harga pembelian pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram dapat terjaga, dan petani mendapatkan manfaat maksimal dari hasil panen mereka.

“Penyerapan gabah langsung akan menghilangkan rantai tengkulak dan memberikan rasa keadilan bagi petani. Kita harus berpihak kepada petani, bukan memperkuat posisi perantara yang hanya mengambil keuntungan,” tambahnya.

Presiden, dalam berbagai kesempatan, telah menekankan bahwa kesejahteraan petani adalah kunci utama dalam membangun Kedaulatan Pangan. Ia bahkan, meminta seluruh instansi terkait untuk memastikan petani mendapatkan harga yang layak sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka.

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |