Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, Indonesia Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

7 hours ago 4

loading...

Lembaga think tank baru Prasasti Center for Policy Studies menunjukkan, untuk mencapai target ambisius pertumbuhan ekonomi 8% dibutuhkan investasi mencapai Rp13.000 triliun. Foto/Dok

JAKARTA - Indonesia membutuhkan lompatan besar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan pemerintah. Pasalnya selama dua dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi nasional terjebak di kisaran 5%.

Dalam peluncuran resmi Prasasti Center for Policy Studies di Djakarta Theater, Gundy Cahyadi, Research Director lembaga think tank baru ini, memaparkan analisis mendalam tentang tantangan ekonomi Indonesia . Data yang disajikan mengungkap fakta mengejutkan:

"Angka 5% ini sebenarnya masih relatif baik di tengah perlambatan global. Bahkan Tiongkok sebagai raksasa ekonomi kini juga tumbuh di kisaran yang sama," jelas Research Director Prasasti Center for Policy Studies, Gundy Cahyadi di Jakarta.

Baca Juga: Kepastian Hukum Lemah, Ekonom UI: Perlu Kerja Extra Keras Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%

Dalam peluncuran lembaga think tank baru ini, Analisis Prasasti menunjukkan, untuk mencapai target ambisius tersebut dibutuhkan investasi mencapai Rp13.000 triliun. "Jumlah ini setara dengan dua pertiga ukuran ekonomi Indonesia saat ini," papar Gundy sambil menampilkan proyeksi makro ekonomi di layar besar.

Faktor utama yang menghambat pertumbuhan, menurut kajian Prasasti, adalah rendahnya rasio penerimaan negara yang hanya mencapai 12% dari PDB. "Padahal negara tetangga seperti Kamboja sudah mencapai 18%. Ini menunjukkan potensi peningkatan yang besar," ujar mantan ekonom Bank DBS ini.

Gundy juga menjelaskan, bahwa stagnasi ekonomi Indonesia selama 10 tahun terakhir tidak terlepas dari kondisi global yang menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari bencana kesehatan Pandemi Covid 19 hingga perang di Eropa Timur dan Timur Tengah.

Berbagai tantangan itu mengubah lanskap ekonomi global dan mempengaruhi para pengambil kebijakan di ranah moneter. Inflasi dan suku bunga tinggi menjadi pemberat. "Ekonomi dunia memang sedang melemah. Tapi justru inilah saatnya kita melakukan terobosan," tegasnya dengan penuh keyakinan.

Untuk mendorong percepatan pertumbuhan, Prasasti akan fokus pada tiga program utama:
1. Kajian ekonomi triwulanan berbasis data
2. Forum dialog strategis dengan pemangku kepentingan
3. Pendampingan kajian dan analisa untuk isu dan topik spesifik

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |