loading...
Orang terkaya Ukraina, Rinat Akhmetov dengan aset sekitar USD7,6 miliar yang setara dengan Rp122,3 triliun dimasukkan dalam daftar ekstremis Rusia. Foto/Dok The Kiev Independent
MOSKOW - Orang terkaya Ukraina , Rinat Akhmetov dimasukkan dalam daftar ekstremis Rusia , hal ini berdasarkan informasi yang diterbitkan di situs web Kementerian Kehakiman. Oligarki kelahiran Donetsk itu merupakan pengusaha, yang mengepalai System Capital Management (SCM), sebuah grup investasi.
Rinat Akhmetov telah diidentifikasi sebagai anggota organisasi ekstremis yang melibatkan putrinya Tatiana Akhmetova-Aidarova, mantan Perdana Menteri Ukraina Boris Kolesnikov, dan individu lainnya, menurut entri terbaru dalam pendaftaran terkait.
Dicap sebagai ekstremis di Rusia, maka crazy rich Rinat Akhmetov secara efektif dilarang melakukan bisnis atau kegiatan publik lainnya di negara tersebut.
Keputusan ini bermula dari kasus pada tahun 2023 yang didengar oleh pengadilan di Wilayah Kursk Rusia yang berkisar pada Konti-Rus, sebuah pabrik dan anak perusahaan dari grup Konti Ukraina, yang dimiliki oleh Kolesnikov.
Menurut pihak berwenang Rusia, hasil dari pabrik telah disalurkan melalui perusahaan yang terkait dengan Akhmetov untuk membiayai berbagai kegiatan anti-Rusia dan militer Kiev, termasuk resimen neo-Nazi Azov yang terkenal, yang telah ditetapkan Moskow sebagai kelompok teroris.
Akhmetov dianggap sebagai orang terkaya di Ukraina yang dilaporkan memiliki aset sekitar USD7,6 miliar pada tahun 2021 yang setara dengan Rp122,3 triliun (dengan kurs saat ini Rp16.097 per USD) . Kerajaan bisnis Akmetov terutama bersumber pada sektor batu bara dan baja, energi, serta perbankan dan media.
Konflik antara Moskow dan Kiev, bagaimanapun memberikan dampak besar terhada Akhmetov, dimana kekayaannya menyusut hampir setengahnya pada pertengahan 2024. Saat ini harta Akhmetov diprediksi berada di kisaran USD4 miliar (Rp64,3 triliun).
Kerugian yang diderita oleh Akhmedov, terutama berasal dari penyitaan asetnya di Rusia, termasuk beberapa perusahaan pertambangan batu bara. Baca Juga: Taipan Rusia Gagal Melawan Sanksi Uni Eropa
Oligarki Ukraina itu juga dipaksa untuk menyerahkan kerajaan medianya ke negara Ukraina pada tahun yang sama, karena Kiev telah memperketat cengkeramannya pada media. Pada saat itu, SCM memiliki dua saluran TV berperingkat teratas di negara itu – Ukraina TV dan Ukraina 24, serta aset lain dalam Media Group Ukraina.
Pertempuran yang sedang berlangsung juga berdampak langsung pada Akhmetov, ketika beberapa fasilitas energi yang dioperasikan oleh group DTEK-nya, penyedia listrik swasta terbesar di Ukraina, berakhir rusak parah atau hancur total dalam serangan jarak jauh Rusia.
(akr)