Gaji Almira Fajriyati, ASN BPS Istri Aditya Hanafi yang Pinjamkan Kunci Rumah Dinas untuk Bunuh Teman Serumahnya

3 days ago 11

loading...

Almira Fajriyati Marsaoly (kanan) ASN di BPS Halmahera Timur, Maluku Utara. FOTO/Tangkapan Layar/Youtube

JAKARTA - Nama Almira Fajriyati Marsaoly, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur, Maluku Utara, menjadi sorotan publik setelah suaminya, Aditya Hanafi, terlibat kasus pembunuhan terhadap rekan kerja sekaligus teman serumahnya, Karya Listiyanti Pertiwi alias Tiwi.

Almira diketahui meminjamkan kunci rumah dinas yang ia tempati bersama Tiwi kepada Aditya. Kunci tersebut kemudian digunakan untuk masuk ke rumah dinas dan melancarkan aksi pembunuhan pada 19 Juli 2025. Meski demikian, keterlibatan langsung Almira dalam tindak pidana ini belum dapat dipastikan secara hukum.

Baca Juga: Gaji Aditya Hanafi, ASN BPS yang Bunuh dan Curi Uang Temannya untuk Biaya Nikah

Pada hari kejadian, Almira sedang cuti menikah dan berada di Ternate untuk mempersiapkan pernikahan. Ia tidak berada di lokasi saat peristiwa tragis itu terjadi. Penyidik masih menelusuri apakah pemberian akses kunci kepada Aditya dilakukan dengan kesadaran penuh atau tanpa mengetahui niat suaminya.

Sebagai ASN BPS, Almira memperoleh penghasilan dari gaji pokok dan tunjangan kinerja sesuai peraturan yang berlaku. Berdasarkan kisaran gaji ASN di BPS untuk posisi setara, penghasilan per bulan diperkirakan antara Rp4,3 juta hingga Rp8,6 juta, tergantung golongan pangkat, masa kerja, dan lokasi penugasan. Halmahera Timur termasuk daerah tertentu yang memberikan tambahan tunjangan khusus.

Aditya sendiri menjabat sebagai Statistisi Ahli Pertama di BPS dengan kisaran gaji yang sama. Selain gaji pokok, keduanya juga berhak atas tunjangan kinerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2018, yang besarnya bervariasi sesuai kelas jabatan.

Kasus ini bermula ketika Aditya meminjam kunci rumah dinas dari Almira pada 16 Juli 2025. Ia masuk dan bersembunyi di salah satu kamar selama tiga hari. Pada 19 Juli 2025, Aditya membunuh Tiwi setelah korban menolak memberikan pinjaman uang untuk menutup utang akibat pinjaman online dan judi.

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |