loading...
Pertachem dan Pupuk Kaltim menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait jual beli produk Soda Ash untuk pasar domestik. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - PT Pertamina Petrochemical Trading (Pertachem), entitas usaha dalam Group PT Pertamina Patra Niaga, resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait jual beli produk Soda Ash untuk pasar domestik. Kesepakatan ini dinilai menjadi langkah penting dalam memperkuat pasokan bahan baku industri kimia nasional.
Kerja sama tersebut akan mendukung pemenuhan kebutuhan industri kaca, deterjen, pengolahan air, hingga sektor energi seperti Pertamina Hulu Rokan. Kolaborasi ini sekaligus menjadi upaya mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor Soda Ash, yang selama ini diperlukan untuk berbagai kebutuhan industri manufaktur.
"Kolaborasi ini merupakan wujud nyata sinergi antar entitas BUMN untuk memperkuat ekosistem industri petrokimia nasional. Kami optimistis, kerja sama ini tidak hanya memperluas portofolio Pertachem, tetapi juga berkontribusi pada kemandirian bahan baku dalam negeri serta efisiensi rantai pasok nasional," ujar Direktur Utama Pertachem, Oos Kosasih dalam keterangan tertulis, Selasa (18/11/2025).
Baca Juga: Pasarkan Produk Green Coke, Pertachem Dorong Hilirisasi Nasional
Reputasi Pertachem sebagai distributor bahan kimia strategis pun tercermin dari capaian peringkat Top 10 Asia Pacific Chemical Distributor versi ICIS. Perusahaan ini berperan dalam menjembatani kebutuhan industri nasional melalui pemasaran produk petrokimia yang andal dan kompetitif di pasar regional.
Di sisi lain, Pupuk Kaltim saat ini tengah membangun pabrik Soda Ash pertama di Indonesia dengan kapasitas 300 ribu ton per tahun dan produksi Ammonium Chloride sebesar 300 ribu ton per tahun. Fasilitas tersebut ditargetkan beroperasi pada Maret 2028 dan menjadi tonggak kemandirian pasokan bahan baku dalam negeri.


















































