Harga Naik Empat Minggu Berturut-turut, Ekspor Minyak Rusia dalam Bahaya?

2 weeks ago 17

loading...

Sanksi AS terhadap perdagangan energi Rusia mulai berdampak. Harga minyak dunia naik 4 minggu berturut-turut. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA - Harga minyak naik pada hari Jumat (17/1/2025) menuju kenaikan mingguan keempat berturut-turut setelah sanksi terbaru AS terhadap perdagangan energi Rusia. Harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) telah naik 2,5% dan 3,6% sejauh minggu ini.

Harga minyak mentah Brent tercatat naik 44 sen, atau 0,5%, menjadi USD81,73 per barel dan harga minyak mentah WTI AS naik 62 sen, atau 0,8%, menjadi USD79,3 per barel.

"Kekhawatiran pasokan akibat sanksi AS terhadap produsen minyak dan tanker Rusia, dikombinasikan dengan ekspektasi pemulihan permintaan yang didorong oleh potensi pemotongan suku bunga AS, memperkuat pasar minyak mentah," kata Toshitaka Tazawa, seorang analis di Fujitomi Securities seperti dilansir Reuters.

Baca Juga

Rusia Hujan Sanksi AS, Kilang-kilang Minyak China dan India Kalang Kabut

Pemerintah Biden Jumat lalu mengumumkan perluasan sanksi yang menargetkan produsen minyak dan kapal tanker Rusia, diikuti oleh lebih banyak tindakan terhadap pangkalan industri militer Rusia dan upaya penghindaran sanksi.

Pelanggan utama Moskow, China dan India, kini tengah mencari pengganti yang mendorong lonjakan tarif pengiriman. Investor juga dengan cemas menunggu kemungkinan gangguan pasokan lebih lanjut saat Donald Trump menjabat Senin (20/1) depan.

"Risiko pasokan yang meningkat terus memberikan dukungan luas terhadap harga minyak," tulis analis ING dalam catatan penelitian, seraya menambahkan pemerintahan Donald Trump yang akan datang diperkirakan akan mengambil sikap keras terhadap Iran dan Venezuela, dua pemasok utama minyak mentah.

Sebelumnya, Reuters juga melporkan bahwa sanksi terbaru AS yang menargetkan pengiriman minyak Rusia akan berdampak pada 10% armada kapal tanker minyak global, yang menyebabkan puluhan kapal tidak dapat memasuki pelabuhan utama di seluruh dunia. Sanksi yang diumumkan oleh Washington pada 10 Januari tersebut, ditujukan untuk memangkas pendapatan Moskow dari produk-produk energi.

Setidaknya 65 kapal tanker tidak dapat berlabuh, dan telah berlabuh di dekat pantai China, Rusia, dan lokasi-lokasi penting lainnya, kantor berita tersebut melaporkan, tanpa menyebutkan berapa banyak kapal yang memiliki hubungan dengan Rusia.

Lima kapal ditempatkan di lepas pelabuhan China, tujuh di dekat Singapura, dan yang lainnya di sekitar pantai Laut Baltik Rusia dan Timur Jauh. Kapal-kapal tambahan tetap tidak bergerak di dekat pelabuhan Iran dan Terusan Suez, yang memperburuk gangguan global.

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |