Orang Terkaya di Dunia Kehilangan Rp1.728 Triliun usai Aksi Jual DeepSeek

1 week ago 12

loading...

500 orang terkaya di dunia ramai-ramai kehilangan duit USD108 miliar atau setara Rp1.728 triliun ketika DeepSeek, aplikasi chatbot berbasis AI asal China mengguncang dominasi AS. Foto/Dok

JAKARTA - 500 orang terkaya di dunia ramai-ramai kehilangan duit USD108 miliar atau setara Rp1.728 triliun (dengan kurs Rp16.004 per USD), akibat aksi jual yang dipimpin perusahaan teknologi dengan pengembang artificial intelligence atau AI China, DeepSeek untuk membuat indeks utama anjlok.

Miliarder yang kekayaannya terkait dengan kecerdasan buatan menjadi yang paling boncos pada awal pekan. Co-founder Nvidia Corp., Jensen Huang melihat kekayaannya menyusut USD20,1 miliar atau mengalami penurunan 20%, sedangkan pendiri Oracle Corp. Larry Ellison kehilangan USD22,6 miliar.

Baca Juga

Ledakan AI Bikin 4 Miliarder Ini Makin Tajir di 2024, Hartanya Tembus Rp3.290 T

Kerugian Larry Ellison secara absolut lebih besar, tetapi hanya mewakili 12% dari kekayaannya, menurut Index Billionaires Bloomberg. Selanjutnya ada Michael Dell dari Dell Inc. yang hartanya menyusut USD13 miliar, ditambah ada salah satu pendiri Binance Holdings Ltd. Changpeng "CZ" Zhao saat kekayaan miliknya terpangkas USD12,1 miliar.

Kelompok taipan teknologi melihat kekayaan miliknya senilai USD94 miliar menguap, atau sekitar 85% dari total penurunan indeks Bloomberg. Sementara itu Indeks Nasdaq Composite turun 3,1%, dan S&P 500 ambles hingga 1,5%.

Sebagai informasi DeepSeek yang berbasis di Hangzhou telah mengembangkan AI sejak 2023, tetapi perusahaan untuk pertama kali mulai menjadi perhatian banyak investor Barat akhir pekan ini karena aplikasi chatbot DeepSeek gratisnya menduduki puncak tangga unduhan di seluruh dunia.

DeepSeek, aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) asal China, muncul sebagai pesaing bagi lawan-lawannya seperti Meta AI dan ChatGPT.

Orang Terkaya di Dunia Kehilangan Rp1.728 Triliun usai Aksi Jual DeepSeek

Diberitakan BBC, Senin (27/1) DeepSeek kini menjadi aplikasi peringkat teratas yang paling banyak diunduh melalui Apps Store di AS, Inggris, dan China sejak diluncurkan pada 2023. Popularitas DeepSeek yang melonjak menunjukkan tantangan bagi posisi AS, negara yang sempat dianggap sebagai pemimpin industri AI.

Lebdakan banyak pengguna baru yang menumpuk sehingga mambuat DeepSeek berjuang untuk menjaga aplikasi tetap online, efeknya aplikasi ini mengalami error dan memaksanya membatasi pendaftaran untuk pengguna dengan nomor telepon China.

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |