PLN EPI Optimistis Jaga Ketersediaan Energi Primer di 2025

14 hours ago 8

loading...

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan. FOTO/Dok.

JAKARTA - Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia ( PLN EPI ) optimistis mampu menjaga ketersediaan energi primer yang berkelanjutan untuk mendukung kebutuhan energi nasional di tahun 2025. Optimisme itu didasari keberhasilan PLN EPI menjaga kepastian pasokan energi primer ke pembangkit sepanjang tahun 2024.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, dalam rantai pasok batu bara ke PLTU, PLN EPI mendapat dukungan penuh Pemerintah sehingga pasokan batu bara mencapai tingkat HOP di atas 20 hari sepanjang tahun 2024. Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan gas untuk pembangkit listrik pun terpenuhi sepanjang tahun sesuai jadwal permintaan.

Baca Juga

Resmikan Proyek Listrik Rp72 Triliun, Prabowo Singgung Waspada Energi

"Sepanjang tahun 2024, PLN EPI mampu menjaga rantai pasok energi primer ke seluruh pembangkit. Terjaminnya pasokan dan ketepatan pengiriman menjadi buah hasil transformasi digital yang dilakukan oleh PLN EPI. Upaya ini dilakukan untuk menjaga keandalan listrik untuk masyarakat," ungkap Mamit dalam Press Briefing Corporate Exposure PLN EPI, Rabu (22/1/2025).

Untuk mendukung transisi energi, lanjut dia, pada 2024 PLN EPI membuat terobosan dengan memperkuat rantai pasok biomassa. PLN EPI berhasil menyediakan 1,6 juta ton biomassa untuk program co-firing di 46 PLTU. Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023 sebanyak 1 juta ton.

Memasuki tahun 2025, lanjut Mamit, PLN EPI menghadapi berbagai tantangan baru dalam pengadaan energi, terutama akibat fluktuasi harga gas, BBM, dan batu bara. Di 2025, kebutuhan batu bara diperkirakan meningkat seiring dengan naiknya permintaan di sektor kelistrikan.

Baca Juga

Geopolitik Dunia Akan Berubah karena 10 Perintah Eksekutif Trump

Terkait dengan itu, Mamit mengatakan bahwa PLN EPI akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam hal ini Direktorat Jenderal Minerba untuk memastikan pasokan batu bara. "Untuk kebutuhan gas, PLN EPI terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian ESDM, yaitu Direktorat Jendral Minyak dan Gas, SKK Migas untuk memastikan alokasi pasokan gas 2025," kata Mamit.

Untuk Biomassa, kebutuhan diproyeksikan meningkat dari 1,64 juta ton pada tahun 2024 menjadi 2 kali lipat tahun ini di 3 juta ton pada tahun 2025 untuk 48 lokasi PLTU. Bahan baku yang digunakan untuk co-firing sebagian besar bersumber dari limbah kayu, pertanian, dan perkebunan. Biomassa yang digunakan untuk co-firing bersumber dari sawdust atau serbuk gergaji, woodchip, bonggol jagung, sekam padi, pellet sekam padi, pellet tandan kosong kelapa sawit, dan cangkang sawit.

PLN EPI juga melakukan pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu bersama Kementerian Pertanian. Program tersebut menurutnya akan berkontribusi pada keberlanjutan pasokan yang saat ini masih bertumpu sumber biomassa dari limbah. "Dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkolaborasi erat dengan para pemangku kepentingan, PLN EPI optimis mampu menjawab tantangan pengadaan energi di tahun 2025," tandasnya.

(fjo)

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |