loading...
Kementerian ESDM menggelar Focus Group Discussion (FGD) Nasional bertema Penguatan Praktik ESG melalui Pengembangan Sertifikasi Berkelanjutan pada Sektor Pertambangan, Kamis (14/8/2025). Foto/Dok. SindoNews
JAKARTA - Kementerian ESDM menggelar Focus Group Discussion (FGD) Nasional bertema Penguatan Praktik ESG melalui Pengembangan Sertifikasi Berkelanjutan pada Sektor Pertambangan . Acara dibuka dengan sambutan kunci Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno dan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung.
"Sertifikasi keberlanjutan berperan penting untuk memperkuat daya saing dan akses pasar internasional sektor pertambangan Indonesia," kata Yuliot Tanjung di Jakarta, Kamis (14/8/2025). Baca juga: Mampu Atasi Permasalahan Hutan, KLHK Sebut SVLK Sudah Diakui Dunia
Havas mengatakan, Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan skema sertifikasi. "Skema sertifikasi hutan dan sawit dapat menjadi pembelajaran dalam pengembangan sertifikasi di pertambangan," ujarnya.
Dalam forum ini, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Kehutanan Laksmi Wijayanti memaparkan keberhasilan Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian Kayu (SVLK) sebagai model sertifikasi nasional berstandar internasional. "SVLK memastikan seluruh produk kayu berasal dari sumber legal dan dikelola secara lestari," katanya.
Dengan SVLK, Indonesia menjadi pionir penerbit Lisensi FLEGT untuk ekspor ke Uni Eropa dan Inggris. Selain itu, inovasi SVLK dengan fitur geolokasi memperkuat ketelusuran bahan baku, mendukung transparansi pasar global.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan turut menyampaikan pengalaman dalam penerapan sertifikasi produk perikanan yang mengadopsi prinsip legalitas dan keberlanjutan. Sementara narasumber dari Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) memaparkan penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai instrumen penting memastikan kelestarian dan keberterimaan produk sawit di pasar dunia. Baca juga: 2.000 Lebih Delegasi Sambut Industri Pertambangan yang Tangguh dan Berkelanjutan
Pengalaman lintas sektor ini menjadi referensi berharga bagi industri pertambangan yang tengah mengembangkan sertifikasi keberlanjutan. Tujuannya meningkatkan tata kelola, kinerja ESG, serta daya saing global.
(poe)