Wadirut BRI Ungkap Alasan Buyback Saham BBRI Senilai Rp3 Triliun

4 weeks ago 25

loading...

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto dalam Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan BRI Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (12/2/2025). FOTO/Anggie Ariesta

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ( BBRI ) berencana melakukan pembelian kembali saham Perseroan (buyback) dengan nilai sebesar-besarnya Rp3 triliun.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, buyback ini tidak semata-mata dalam konteks tadi turunnya harga saham tetapi adalah rangkaian dalam program untuk kepemilikan saham pekerja.

"Dan program ini (buyback) sudah berjalan dari tahun 2015 yang rancangannya adalah dalam konteks untuk meningkatkan engagement pekerja terhadap peningkatan kinerja perusahaan jangka panjang," ujar Catur dalam Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan BRI Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (12/2/2025).

Baca Juga

BRI Salurkan Total Kredit Rp1.355 Triliun di 2024

Menurut Catur, program buyback dilakukan sebagai bentuk bahwa ada keyakinan bagi BRI terhadap peningkatan kinerja fundamental perusahaan sehingga pekerja perlu diberikan insentif agar bersama-sama memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga saham ini.

"Ini juga dalam rangka untuk memperkuat kepercayaan pemegang saham dan stakeholder kepada kinerja BRI dan prospek BRI masa depan," ungkap Catur.

Perlu diketahui, BRI telah mengalihkan seluruh saham hasil buyback (treasury stock) tahun 2015 dan 2020, serta telah mengalihkan sebagian treasury stock tahun 2022 untuk program kepemilikan saham.

Pada tahun ini, BRI berencana melaksanakan kembali buyback (buyback 2025) berpedoman pada POJK 29/2023 yang akan dimintakan persetujuan pada RUPS tahunan tahun 2025.

Batas waktu pengalihan treasury stock, yaitu paling lama 3 tahun setelah buyback selesai dilaksanakan dan dapat diperpanjang sesuai dengan POJK 29/2023. Jumlah saham yang akan dialihkan untuk program kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar realisasi jumlah saham yang diperoleh dari buyback 2025.

Baca Juga

 Penyaluran Kredit UMKM Tembus Rp1.106 Triliun

Perkiraan jumlah nilai buyback 2025 sebesar-besarnya Rp3 triliun yang berasal dari kas internal perseroan sesuai peraturan yang berlaku. Perkiraan nilai buyback belum termasuk biaya-biaya (komisi perantara pedagang efek dan biaya lainnya) yang diperkirakan sebanyak-banyaknya sebesar 0,22 persen dari perkiraan nilai buyback.

Berdasarkan sumber dana yang digunakan, maka aset dan ekuitas diperkirakan akan menurun sebesar- besarnya sejumlah perkiraan nilai buyback ditambah Perkiraan biaya buyback. Pelaksanaan buyback 2025 tidak menyebabkan kekayaan bersih perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan, ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan.

(nng)

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |