Gelar Sharing Session, SINDOnews Ajak 100 UMKM Tingkatkan Kompetensi lewat Kemitraan

3 weeks ago 5

loading...

Meningkatkan kompetensi UMKM melalui kemitraan, SINDOnews.com menggelar sharing session dengan menggandeng BKPM yang dihadiri oleh sekitar 500 pelaku UMKM. Foto/Dok

JAKARTA - SINDOnews.com , salah satu media pers daring di bawah bendera iNews Media Group, menggelar sharing session guna meningkatkan kompetensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Gelaran acara yang bertemakan Peningkatan Kompetensi UMKM melalui Kemitraan tersebut, diselenggarakan dengan menggandeng Kementerian Investasi dan Hilirisasi /Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan dihadiri oleh sekitar 100 pelaku UMKM .

Pimpinan Redaksi SINDOnews.com, Pung Purwanto mengatakan gelaran yang dihelat di aula iHub, Lantai 1 Gedung SINDO, itu ditujukan untuk menyampaikan edukasi kepada para pelaku UMKM ihwal peluang untuk naik kelas.

Baca Juga

Membangun UMKM Berdasarkan Kompetensi dan Keahlian Agar Tercipta Kemandirian Finansial

"Di Indonesia, UMKM di Indonesia termasuk sangat banyak yakni sebanyak 66 Juta pelakunya. Dan mereka memiliki kontribusi besar bagi perekonomian nasional yaitu sebesar 61% dari PDB," jelas Pung di Gedung SINDO, Rabu (4/12/2024).

Gelar Sharing Session, SINDOnews Ajak 100 UMKM Tingkatkan Kompetensi lewat Kemitraan

Pria yang akrab disapa Pung itu menuturkan, peningkatan kapasitas UMKM ini dilakukan secara spesial. Hal ini diungkapkan Pung lantaran sharing session ini menyertakan para ahli dan pelaku UMKM berpengalaman terutama ihwal akses pasar, daya saing dan mencari mitra yang cocok.

"Sharing tersebut dilakukan agar para pelaku UMKM ini mendapatkan mitra yang cocok supaya dari kelas mikro atau menengah bisa naik kelas," kata Pung.

Lebih lanjut, Pung mengatakan, kegiatan yang diikuti sekitar 100 orang pelaku UMKM se-jabodetabek, berbeda dari kegiatan lainnya karena melibatkan Kementerian Investasi dan BKPM. Keputusan SINDOnews menggandeng Kementerian Investasi dan BKPM tersebut guna meningkatkan kemampuan UMKM agar dapat mengakses investasi dari luar negeri.

"Di Kementerian Investasi dan BKPM itu ada Direktorat UMKM, kenapa? Karena UMKM atau mitra lokal itu harus disertakan dalam investasi luar negeri yang masuk," jelas Pung.

Pung menambahkan, aturan penerapan Investasi luar negeri yang harus melibatkan UMKM tersebut, masih menuai kendala terutama standar dari pemberi modal luar negeri tersebut. "Cuman masalahnya UMKM ini masih ada yang belum memenuhi standar investor luar negeri. Semisal, rantai pasoknya contohnya otomotif jika ingin ada di Indonesia, membutuhkan bahan-bahan yang disediakan oleh UMKM disini," tutur Pung.

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |