loading...
Sinar Mas Agribusiness and Food dengan bangga mengumumkan pencapaian menggembirakan program Sawit Terampil, di mana salah satu koperasi petani swadaya kembali berhasil meraih sertifikasi RSPO.
JAKARTA - Sinar Mas Agribusiness and Food dengan bangga mengumumkan pencapaian menggembirakan program Sawit Terampil, di mana salah satu koperasi petani swadaya kembali berhasil meraih sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
Koperasi Jasa Sawit Lepan Jaya (KJSLJ) dari Langkat, Sumatera Utara, beranggotakan 250 petani swadaya dengan luasan 368 Hektar, merupakah koperasi petani swadaya kedua yang berhasil meraih sertifikasi RSPO melalui program Sawit Terampil. Sertifikasi diberikan kepada Ardiyanto, manajer grup sekaligus ketua KJSLJ dalam acara RSPO Roundtable Conference (RT) di Bangkok, Thailand, yang berlangsung pada tanggal 11-13 November 2024.
Program ini bertujuan untuk membantu petani swadaya dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan agar mereka dapat menerapkan cara-cara terbaik dalam produksi minyak sawit, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian mereka.
“Ini merupakan tonggak penting bagi para petani yang berpartisipasi dalam Program Sawit Terampil yang ingin mendapatkan sertifikasi keberlanjutan RSPO. Tujuan utama program ini adalah untuk menerapkan praktik-praktik perkebunan terbaik, membantu mempersiapkan para petani untuk memenuhi syarat-syarat keberlanjutan yang ada, dan juga memenuhi peraturan pemerintah Indonesia,” ujar Helena Delima Lumban Gaol, Head of Smallholders Innovation Department yang memimpin Program Sawit Terampil.
Selain itu, program Sawit Terampil juga mendorong petani swadaya dalam mendapatkan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), seperti tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB) tahun 2019-2024. Salah satu poin RAN KSB tersebut mensyaratkan petani untuk mendapatkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dari pemerintah setempat.
Program Sawit Terampil membantu pemerintah dan petani dalam mempercepat penerbitan STDB dengan memetakan lahan-lahan para petani peserta Program Sawit Terampil. Peta lahan petani (geo-location) menjadi salah satu dasar untuk mendapatkan STDB.
“Kami tidak hanya mendapatkan banyak pengetahuan terkait praktik pertanian yang baik, hingga memungkinkan kami untuk mendapatkan sertifikasi RSPO – standar internasional, kami juga sangat terbantu dengan pemetaan yang dilakukan oleh Program Sawit Terampil. Kami akhirnya dapat melengkapi formulir STDB dan telah menyerahkan kepada pemerintah, semoga STDB dapat segera diterbitkan,” tutur Ardiyanto selaku ketua KJSLJ.
Perkuat rantai pasok dengan mendorong kesiapan sertifikasi Selain KJSLJ, organisasi petani swadaya lainnya yang berpartisipasi dalam program Sawit Terampil, CV Perangin-angin Grup (CV PAG) yang beranggotakan 299 petani di Aceh Subulussalam, juga telah mendapatkan rekomendasi dari Certification Body untuk mendapatkan sertifikasi RSPO.
Pada akhir tahun tahun 2023, peserta program Sawit Terampil yang pertama, Perkumpulan Sejahtera Petani Nusantara (PSPN) dari Aceh Utara, berhasil meraih sertifikasi RSPO di Jakarta.
Hingga Oktober 2024, program Sawit Terampil telah melatih lebih dari 9.000 petani swadaya. Mereka kini tergabung dalam rantai pasok Sinar Mas Agribusiness and Food di beberapa kabupaten di Aceh dan Langkat, Sumatera Utara.
Sinar Mas Agribusiness and Food berencana untuk memperluas program Sawit Terampil dengan menjangkau 100.000 petani yang dilatih pada tahun 2035.
(ars)