Harga Bitcoin Cetak Rekor Rp1,6 Miliar, Tonggak Sejarah Baru Aset Kripto

3 weeks ago 15

loading...

Harga Bitcoin mencatatkan rekor baru menembus angka di atas USD100.000. FOTO/iStock Photo

JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) mencatatkan rekor baru menembus angka di atas USD100.000 atau setara Rp1,6 miliar. Momentum ini menunjukkan Bitcoin berhasil mencapai level resistensi psikologis sekaligus membentuk level support yang kuat.

"Kenaikan Bitcoin ke harga USD100.000 menandai tonggak sejarah dalam perjalanan pasar aset kripto. Ini adalah bukti nyata dari meningkatnya kepercayaan terhadap teknologi blockchain dan adopsi aset digital secara global. Pasar kripto kini menjadi instrumen investasi keuangan yang semakin diakui, baik oleh investor ritel maupun institusi besar," ujar CEO Indodax Oscar Darmawan dalam pernyataannya, Jumat (6/12/2024).

Menurut dia, lonjakan harga Bitcoin dipengaruhi berbagai faktor, termasuk perkembangan politik dan meningkatnya adopsi institusional, dan pola musiman seperti Santa Claus Rally. Selain Bitcoin, Altcoin juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari level terendahnya, altcoin Season Index berada di angka 80, mengonfirmasi bahwa Altcoin Season tengah berlangsung. Altcoin seperti Ethereum (ETH), Ripple (XRP), dan Solana (SOL) mencatatkan kenaikan dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga

China Temukan Harta Karun Emas Terbesar di Dunia, Nilainya Lebih Rp1.300 Triliun

Ethereum kini diperdagangkan di atas USD3.900, didukung oleh lonjakan minat institusional dan peningkatan volume pada pasar berjangka yang mencapai USD25 miliar, atau sekitar 5% dari total market cap Ethereum. Ripple (XRP) mengalami lonjakan dari USD0,5 di 1 November 2024, lalu sempat naik hingga USD2,9 pada 3 Desember 2024.

Selain itu, Solana (SOL) mencatatkan harga di atas USD240,00 dengan pertumbuhan hampir 100% dari Oktober sampai November. Tren ini menggarisbawahi potensi diversifikasi investasi dalam ekosistem kripto. Saat ini, Altcoin Season sudah mencapai 75%, Altcoin Season Index diukur berdasarkan proporsi aset kripto yang memiliki performa lebih baik daripada Bitcoin dalam 90 hari terakhir. Jika 75% dari 50 aset teratas mencatatkan kinerja lebih baik dibanding Bitcoin, ini menunjukkan bahwa pasar altcoin sedang mendominasi, sehingga disebut sebagai Altcoin Season. Angka ini mengecualikan Tether (USDT) sebagai stable coin dan DAI.

Sisa 25% mewakili aset yang kinerjanya di bawah atau setara dengan Bitcoin dalam periode yang sama. Penggunaan angka 75% ini adalah standar yang diterapkan oleh indikator Altcoin Season Index untuk menentukan dominasi altcoin secara statistik, sehingga tidak hanya didasarkan pada asumsi semata. Dengan indeks ini, pasar altcoin menunjukkan daya tarik kuat bagi investor, menggarisbawahi diversifikasi yang semakin meluas di ekosistem kripto selama momentum bullish akhir tahun.

"Kenaikan ini juga didukung oleh pola musiman Santa Claus Rally, di mana kenaikan harga aset selama akhir tahun juga mendukung tren bullish di pasar kripto. Periode ini biasanya ditandai dengan peningkatan sentimen positif dan aktivitas perdagangan yang lebih tinggi, seiring dengan optimisme menjelang tahun baru," kata Oscar.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pasar kripto menunjukkan pola serupa, dengan Bitcoin dan altcoin utama mencatatkan kenaikan selama bulan Desember. Tren ini mencerminkan kombinasi antara faktor musiman dan minat pasar. Momentum bullish Bitcoin juga diperkuat oleh pengajuan ETF Solana oleh Grayscale mengikuti langkah serupa dengan ETF Bitcoin mereka. Apabila disetujui oleh SEC, Solana akan bergabung dengan Bitcoin dan Ethereum sebagai aset kripto yang mendapatkan eksposur institusional di Amerika Serikat, yang berpotensi memicu lonjakan harga yang signifikan.

Oscar juga menyoroti peran regulasi dalam mendukung pasar kripto. Ia mengungkapkan bahwa pengajuan ETF Solana oleh Grayscale adalah langkah signifikan yang mencerminkan meningkatnya minat institusional terhadap aset kripto. "Jika disetujui oleh SEC, ini akan menjadi tonggak penting bagi Solana, yang dapat membuka akses yang lebih besar bagi investor institusional di pasar kripto AS," ujar Oscar.

Baca Juga

Pertama Kalinya, Muhammad Jadi Nama Terpopuler untuk Bayi Lelaki di Inggris Raya

Menurutnya, keputusan ini dapat mempercepat adopsi kripto secara global, dan berpotensi memperkuat posisi Solana sebagai salah satu altcoin yang menjanjikan. "Langkah ini juga menunjukkan bahwa industri kripto semakin diakui sebagai instrumen investasi yang sah dan dapat dipercaya, seiring dengan pengakuan regulasi yang semakin luas," jelas Oscar.

Oscar juga mengungkapkan keyakinannya terhadap masa depan pasar kripto yang lebih luas. "Tahun 2025 akan menjadi tahun transformasi bagi ekosistem kripto, dengan teknologi baru seperti tokenisasi aset dan dompet berbasis AI yang akan mempercepat adopsi kripto di sektor-sektor lain. Kami akan melihat lebih banyak inovasi yang akan membawa utilitas baru dan mendorong inklusi keuangan global," kata Oscar.

(nng)

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |