loading...
MIND ID konsisten meningkatkan kapasitas produksi aluminium untuk menjawab kebutuhan nasional dan menekan impor. FOTO/Ist/Ilustrasi
JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID terus memperkuat perannya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan aluminium nasional.Saat ini, total kebutuhan nasional yang mencapai sekitar 1 juta ton per tahun dengan tingkat pertumbuhan mencapai meningkat 5% sampai 10% setiap tahun.
Guna mewujudkan swasembada aluminium, MIND ID terus meningkatkan kapasitas produksi dan ekspansi fasilitas pemurnian. Adapun, kapasitas produksi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai anggota dari MIND ID saat ini baru mencapai 275.000 ton per tahun.
Untuk mengurangi ketergantungan pada impor, MIND ID berencana meningkatkan kapasitas smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, serta membangun fasilitas produksi alumunium baru di Mempawah Kalimantan Barat. Dengan peningkatan tersebut, diharapkan kapasitas produksi nasional dapat mencapai 1 juta hingga 1,1 juta ton dalam lima tahun mendatang.
"Permintaan aluminium domestik sangat besar, karena itu MIND ID konsisten meningkatkan kapasitas produksi untuk menjawab kebutuhan nasional dan mampu mengurangi ketergantungan pada impor aluminium," ujar Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID Dilo Seno Widagdo, dalam keterangannya, Kamis (5/12/2024).
Terkait dengan upaya tersebut, ungkap Dilo Seno, perseroan sudah siap dengan perhitungan investasi mencapai sekitar USD1 miliar per juta ton kapasitas produksi alumina, dan USD2,5 miliar per juta ton kapasitas produksi aluminium. Dilo juga menegaskan bahwa MIND ID tidak berencana memperluas hilirisasi hingga ke segmen produk jadi, seperti pelek mobil, dan akan lebih fokus pada membangun kemitraan strategis dengan pelaku industri hilir di dalam negeri.
"Kami berharap dapat membangun kemitraan yang aktif dengan pelaku industri hilir, sehingga kebutuhan bahan baku mereka dapat dipasok dari produk mineral dalam negeri, dan nilai tambah setiap rantai pasoknya dapat dinikmati oleh Indonesia,"tandasnya.
(fjo)