loading...
JAKARTA - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mencanangkan transformasi bandara untuk pelayanan yang jauh lebih baik serta mengoptimalkan peran dalam mendukung perekonomian dan pariwisata.
Program transformasi ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo - Gibran untuk maju menuju Indonesia Emas 2045.
Kementerian BUMN juga memastikan transformasi bandara oleh InJourney Airports terus dijalankan dengan baik. Adapun pada awal Januari 2025, Menteri BUMN Erick Thohir telah melaporkan revitalisasi di Bandara Soekarno-Hatta kepada Presiden Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Di dalam 100 Hari Kerja Kementerian BUMN, sejumlah pencapaian transformasi bandara sudah terlihat dan dirasakan penumpang pesawat serta pengunjung bandara.
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan, “InJourney Airports mendapat dukungan penuh dari Kementerian BUMN untuk melakukan transformasi supaya bandara-bandara di Indonesia bisa memenuhi harapan besar masyarakat.”
“Kami memahami bahwa harapan besar masyarakat harus bisa direalisasikan secara cepat. Karena itu, InJourney Airports bersama seluruh pihak di ekosistem aviasi langsung menjalankan transformasi untuk mengubah wajah bandara yang hasilnya sudah terlihat. Bandara harus bisa menjadi etalase Indonesia dan menghadirkan impresi pertama yang baik bagi setiap orang yang datang ke Indonesia,” ujar Faik Fahmi.
Proses transformasi bandara dibagi ke dalam tiga pilar, yaitu Premises atau infrastruktur berstandar global sesuai kebutuhan penumpang, lalu proses untuk mewujudkan pengelolaan bandara yang mengandalkan data driven berbasis ekosistem, dan People untuk standar pelayanan staf bandara berkelas dunia. Ketiga pilar itu didukung dengan system atau teknologi pendukung sebagai enabler.
Di Bandara Soekarno-Hatta, transformasi Premises dilakukan melalui beautifikasi yang mengusung konsep nuansa kebudayaan yang dipadukan dengan teknologi.
“Secara visual, sudah banyak perubahan yang ada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Nuansa sudah sangat berbeda, kami menampilkan suasana tropis yang menjadi salah satu identitas Indonesia. Nuansa alam ini untuk memberikan suasana segar di bandara kepada penumpang pesawat setelah mereka terbang sekian jam dengan ruang terbatas di dalam pesawat,” ujar Faik Fahmi.
Beautifikasi Terminal 3 yang sudah terlihat dan dapat dirasakan perubahannya, seperti di area interior, meliputi hadirnya nuansa alam di area check-in keberangkatan, tenant facade, pintu masuk boarding lounge, baggage claim area kedatangan, serta instalasi Giant LED dan vertical garden di area kedatangan.