Lestarikan Budaya, Pertamina Patra Niaga Bawa Musik Angklung ke Jepang

15 hours ago 2

loading...

Kelompok musik Kampung CSV Udjo Ecoland dari Bandung tampil di Paviliun Indonesia, di World Expo Osaka 2025, Jepang. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga menunjukkan komitmen dalam melestarikan budaya, tak hanya lewat penyediaan energi tetapi juga melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Salah satu wujud nyata adalah membawa seni musik angklung ke panggung internasional di World Expo Osaka 2025, Jepang.

Dalam acara tersebut, kelompok musik Kampung CSV Udjo Ecoland dari Bandung tampil memukau di Paviliun Indonesia. Mereka membawakan berbagai komposisi, mulai dari lagu-lagu Nusantara, lagu kebangsaan Indonesia, hingga musik Jepang dan internasional. Penampilan ini menjadi simbol bahwa dukungan Pertamina Patra Niaga terhadap program kebudayaan mampu menggaungkan harmoni lokal ke panggung global.

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza, menjelaskan bahwa perusahaannya secara konsisten melibatkan masyarakat binaan dalam berbagai kegiatan kebudayaan.

"Pertamina Patra Niaga hadir sebagai mitra masyarakat dalam menjaga keberlanjutan budaya. Kami ingin memastikan warisan bangsa tetap hidup, relevan, dan mampu menjangkau generasi mendatang serta masyarakat internasional," ujar Roberth dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (3/9).

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Pastikan BBM Aman

Pertamina Patra Niaga meyakini, budaya merupakan kekuatan bangsa yang dapat mempererat persatuan, meningkatkan daya tarik pariwisata, sekaligus menjadi instrumen diplomasi Indonesia di mata dunia. Langkah ini sejalan dengan status angklung yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia pada 16 November 2010.

Kampung CSV Udjo Ecoland sendiri telah lama dikenal sebagai pusat pelestarian angklung dan telah mengukir berbagai prestasi internasional. Di antaranya, meraih "Heritage and Cultural Gold Award" di Korea Selatan (2004), memecahkan rekor Guinness World Records untuk permainan angklung dengan peserta terbanyak di Amerika Serikat (2011), serta mendapatkan penghargaan “Best ASEAN Cultural Preservation Effort” di Filipina (2016).

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |