loading...
Syngenta Indonesia menggelar diskusi bertajuk Memperkuat Kemitraan untuk Ketahanan Pangan Nasional dan Kesejahteraan Petani di Nusa Dua, Bali. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Syngenta Indonesia meluncurkan program Petani Maju mendorong kemajuan sektor pertanian di Indonesia. Strategi ini terdiri dari empat pilar, yakni Maximize Profitability (Memaksimalkan Profitabilitas), Accelerate Innovation (Mempercepat Inovasi), Joint-Effort in Sustainability (Upaya Bersama dalam Keberlanjutan), dan United One Team (Bersatu sebagai Satu Tim).
"Melalui Petani Maju, kami berkomitmen untuk menyediakan solusi inovatif yang memberdayakan petani Indonesia, serta berkolaborasi dengan mitra Syngenta untuk mencapai tujuan ini," ujar Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Eryanto dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).
Pilar Joint-Effort in Sustainability menjadi fokus utama, menekankan pentingnya kolaborasi untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Sebagai bagian dari inisiatif ini, Syngenta Indonesia mengadakan panel diskusi di Konferensi Nasional yang telah berlangsung di Nusa Dua, Bali.
Diskusi pertama bertema "Memperkuat Kemitraan untuk Ketahanan Pangan Nasional dan Kesejahteraan Petani". Dalam diskusi tersebut Guru Besar Fakultas Pertanian Institute Pertanian Bogor (IPB)
Prof. Dadang menekankan pentingnya produk perlindungan tanaman berkualitas dalam pengendalian hama terpadu (PHT), serta pentingnya kolaborasi dengan pemerintah, asosiasi, dan akademisi untuk memberikan pelatihan kepada petani.
Diskusi kedua membahas "Mendorong Model Kemitraan Bisnis yang Inovatif untuk Dampak Lebih Besar". Panelis dari berbagai perusahaan, termasuk Indico, Suryanusa Agromakmur dan Wilmar Padi Indonesia, berbicara tentang pentingnya kemitraan strategis untuk keberhasilan bersama.
Lebih lanjut, Eryanto mengatakan, Syngenta telah menjalin kemitraan jangka panjang, termasuk dengan Suryanusa Agromakmur untuk produk perlindungan tanaman dan Wilmar untuk pemberdayaan petani padi. "Syngenta juga memulai kerja sama untuk penanaman jagung dengan Indico di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat," jelasnya.
Dia berharap kemitraan ini dapat mendukung upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional pada 2027. "Syngenta Indonesia berkomitmen untuk memperluas kemitraan dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah, industri, asosiasi, akademisi, dan petani, guna mendukung program ketahanan pangan dan pemberdayaan petani," tutupnya.
(nng)