loading...
Nuanu Creative City di kawasan Nyanyi, Kabupaten Tabanan. Dengan luas 44 hektare, Nuanu merupakan pusat visioner di Bali yang mewujudkan komitmen untuk hidup harmonis. Foto/Dok. SINDOnews
DENPASAR - Bali merupakan salah satu daerah yang menawarkan kenaikan harga (capital gain) properti dan tingkat okupansi yang tinggi. Makin masifnya sektor pariwisata di Pulau Dewata ini, turut mendorong pembangunan properti , sehingga kian menarik minat investor lokal maupun internasional.
Kekuatan pasar properti di Bali yang juga dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan maupun insentif dari pemerintah yang mendukung kepemilikan asing dan sektor pariwisata. Salah satu indikatornya tren pertumbuhan harga yang kuat dan konsisten selama 2023-2024 di Denpasar.
NPG Indonesia, perusahaan pengembang properti yang berbasis di Bali, memberikan pandangan terkait pesatnya perkembangan industri properti di Pulau Dewata. Ada tiga tren utama yang mempengaruhi pasar properti Bali. Pertama, adalah meningkatnya permintaan akan properti berkelanjutan dan ramah lingkungan, seiring meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan.
Pengembang semakin banyak memasukkan praktik bangunan hijau, sumber energi terbarukan, dan material berkelanjutan ke dalam proyek mereka. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, menarik pembeli dan investor yang peduli lingkungan,” kata General Manager NPG Indonesia Evgeny Obolentsev dalam siaran pers, Kamis (5/12/2024).
Kedua, transformasi digital industri real estat adalah tren yang perlu diperhatikan. Platform daring, tur virtual, dan strategi pemasaran digital menjadi alat penting untuk transaksi properti. Inovasi ini memudahkan calon pembeli untuk menjelajahi properti dari jarak jauh dan bagi penjual untuk menjangkau audiens global.
Ketiga, adalah meningkatnya permintaan ruang kerja jarak jauh. Vila dan hunian dengan konsep home office, internet berkecepatan tinggi, dan lingkungan kerja yang kondusif sangat dicari oleh pekerja jarak jauh dan nomaden digital. “Dan Bali adalah tempat yang sempurna untuk melakukan tren remote working, lantaran saat ini fasilitas penunjang paham work, life, balance tersedia dengan mudah,” ungkapnya.
“Di sisi lain, fokus strategis pemerintah di sektor pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dirancang untuk menarik wisatawan dengan pengeluaran tinggi, juga meningkatkan daya tarik pulau ini sebagai destinasi premium,” Tambahnya.
Namun yang perlu dicermati lebih lanjut oleh para peminat investasi properti adalah adanya pergeseran minat para wisatawan ke bagian barat Bali, seperti Seseh, Kedungu, Cemagi, Nyanyi, dan Pererenan. Menjadi salah satu tanda terbukanya peluang baru bagi sektor properti untuk terus berkembang.
“Kawasan Sanur, Seminyak, dan Ubud tetap menjadi primadona. Namun bagi generasi yang lebih muda, mereka lebih meminati lokasi-lokasi baru yang lebih hijau dan akrab dengan alam Bali. Kawasan Nyanyi di kabupaten Tabanan sebagai salah satu contoh, telah menjadi hidden gem bagi para pencari kehidupan yang lebih dekat dengan alam,” jelasnya.
Dia mengatakan, Pantai Nyanyi dikenal sebagai pantai dengan pasir hitam yang eksotis, ombak besar yang cocok bagi para penggemar olah raga selancar, serta memiliki panorama matahari terbenam yang indah. Lokasinya pengembangan baru ini pun menawarkan pemandangan alam yang belum terjamah dan asri.