loading...
Direktur People & Culture Sampoerna, Ripy Mangkoesoebroto dalam rangkaian acara Women’s Inspiring Networking Group (WING) 2024. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Dunia kerja kini semakin inklusif, dengan keterlibatan profesional dari berbagai latar belakang termasuk perempuan yang mengemban peran ganda di kantor dan keluarga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) partisipasi perempuan dalam angkatan kerja mengalami peningkatan signifikan.
Pada 2023, sebanyak 54,42% perempuan aktif bekerja, sebuah angka yang menunjukkan semakin banyaknya perempuan Indonesia yang berperan dalam dunia kerja, bahkan memimpin perusahaan. Namun, peran tersebut sering kali dibarengi dengan tanggung jawab sebagai istri dan ibu rumah tangga, yang menuntut strategi agar perempuan dapat menjalani peran ganda tersebut dengan seimbang.
Untuk itu, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), bersama Bursa Efek Indonesia (IDX) dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), baru-baru ini menggelar acara Women’s Inspiring Networking Group (WING) 2024 dengan tema "Overcoming Challenges of Leadership and Care Responsibilities".
Direktur People & Culture Sampoerna, Ripy Mangkoesoebroto menekankan pentingnya kesetaraan dalam kebijakan perusahaan. Ia menjelaskan bahwa Sampoerna selalu berupaya mengevaluasi kebijakan untuk memastikan tidak ada diskriminasi terhadap pekerja, baik laki-laki maupun perempuan.
"Kami memastikan pengambilan keputusan berbasis kompetensi dan menghindari bias gender. Sampoerna berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang setara melalui kebijakan meritokrasi," jelas Ripy dalam acara WING 2024 di Gedung BEI, Jakarta.
Menurut dia, WING 2024 bertujuan untuk menginspirasi lebih banyak masyarakat untuk aktif memperjuangkan kesetaraan gender di dunia kerja, serta memberdayakan perempuan dalam menjalani peran gandanya di rumah dan di kantor. Pada kesempatan itu, CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy, menekankan pentingnya membangun budaya yang menghargai keberagaman untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.
Dia beranggapan, perusahaan perlu memahami alasan di balik pentingnya keberagaman, yang dapat mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan kinerja perusahaan.
"Kami percaya bahwa keberagaman di industri pertambangan memberikan dampak positif dalam pengambilan keputusan, manajemen risiko, dan performa perusahaan," ujar Febriany.