Baja Murah China Membanjiri India, Nilainya Capai 5,7 Juta Metrik Ton

2 weeks ago 17

loading...

Impor baja India dari China mencapai level tertinggi sepanjang masa selama tujuh bulan pertama tahun keuangan mulai April, menurut data sementara pemerintah. Foto/Dok

NEW DELHI - Impor baja India dari China mencapai level tertinggi sepanjang masa selama tujuh bulan pertama tahun keuangan mulai April, menurut data sementara pemerintah yang ditinjau oleh Reuters. Kabar ini telah mengguncang ratusan produsen baja kecil asal India.

China yang merupakan produsen baja terbesar di dunia, telah mengirimkan 1,7 juta metrik ton baja jadi ke India selama periode April-Oktober, atau meningkat 35,4% secara year-on-year (YoY) menurut data terbaru.

Baca Juga

Menolak Investasi China, India Pastikan Tak Akan Ubah Sikap

Kondisi ini memperburuk kesehatan keuangan produsen baja India yang berjuang menghadapi banjir produk impor baja asal China dengan harga murah. Selain itu ada penurunan harga domestik meskipun permintaan yang kuat didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat dan meningkatnya pengeluaran infrastruktur di ekonomi utama dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Sebagai produsen baja terbesar di dunia, China sebagian besar mengirimkan baja tahan karat, gulungan canai panas, lembaran galvanis, pelat dan lembaran selama periode tersebut.

Impor baja jadi India secara keseluruhan melonjak ke level tertinggi tujuh tahun sebesar 5,7 juta metrik ton selama periode April-Oktober. Impor baja jadi dari Jepang dan Vietnam juga meningkat lebih dari dua kali lipat selama periode tersebut. Data menunjukkan China, Korea Selatan dan Jepang menyumbang 79% dari total impor baja jadi antara April dan Oktober.

Kementerian baja India telah meminta bea pengamanan 25% atau pajak sementara selama dua tahun untuk produk baja datar untuk mengekang harga murah impor China, seperti dilansir Reuters.

"Ada ancaman yang membayangi dari peningkatan besar impor murah dari China," kata Sandeep Poundrik, pegawai senior di Kementerian Baja dalam sebuah surat kepada mitranya di kementerian perdagangan, tertanggal 27 November.

Kementerian baja disebutkan tidak menanggapi permintaan konfirmasi sejauh ini. Selama April-Oktober, gulungan canai panas menjadi kelas impor terbesar, sementara batang menduduki puncak kelas impor dalam kategori produk non-datar, seperti diperlihatkan data terbaru.

India, juga dikenal sebagai produsen baja mentah terbesar kedua di dunia, namun mereka menjadi importir bersih pada tahun fiskal hingga 31 Maret 2024 dan tren tersebut terus berlanjut sejak itu. Permintaan terlihat kuat, dengan konsumsi baja jadi mencapai level tertinggi tujuh tahun selama April-Oktober.

Baca Juga

Profil Piyush Goyal, Menteri Perdagangan dan Industri India yang Menolak Investasi dari China

Sedangkan ekspor baja jadi India turun 29,3% selama April-Oktober, dan Italia muncul sebagai pembeli terbesar baja India. Tetapi ekspor ke Inggris melonjak hampir 15% antara April dan Oktober, data menunjukkan.

(akr)

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |