Bos Nvidia Investasi AI di Vietnam Rp3 Triliun, Datang ke Indonesia Cuma Isi Forum

2 weeks ago 16

loading...

CEO Nvidia, Jensen Huang. FOTO/AP

JAKARTA - Produsen chip asal Amerika Serikat (AS), Nvidia , telah menandatangani perjanjian dengan Pemerintah Vietnam untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) di negara Asia Tenggara tersebut. Sebuah pusat data AI terpisah, juga akan dikembangkan oleh perusahaan telekomunikasi milik militer, Viettel Group dengan menggunakan teknologi Nvidia.

Kesepakatan tersebut diumumkan pada hari Kamis (5/12) dalam pertemuan antara Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh, dan CEO Nvidia, Jensen Huang, di Hanoi. The Business Times melaporkan raksasa teknologi AS ini juga telah menyelesaikan akuisisi VinBrain, sebuah perusahaan teknologi kesehatan AI yang berbasis di Hanoi yang didukung oleh konglomerat swasta terbesar di Vietnam, Vingroup.

Baca Juga

Bukan di Indonesia, Nvidia Justru Bangun Pusat Penelitian dan Data AI di Vietnam

Selama kuartal terakhir, Vingroup telah mengurangi kepemilikan ekuitasnya di VinBrain, dari sekitar 49,7% pada kuartal kedua menjadi 18,2% pada kuartal ketiga tahun ini. Sejak kunjungan pertama Huang ke Vietnam pada Desember lalu, Nvidia telah mengumumkan kemitraan dengan berbagai perusahaan teknologi terkemuka di negara Asia Tenggara tersebut. Kesepakatan tersebut termasuk untuk mengembangkan pabrik AI senilai USD200 juta atau setara Rp3 triliun di Vietnam dengan FPT perusahaan teknologi yang berbasis di Hanoi.

Pabrik ini akan menerima 127 sistem server Nvidia HGX H100 bulan ini untuk melengkapi fasilitas AI-nya, setelah menerima lampu hijau dari pihak berwenang AS, kepala eksekutif FPT Smart Cloud Le Hong Viet mengatakan kepada The Business Times dalam sebuah wawancara di bulan November.

Chip AI Nvidia tunduk pada aturan kontrol ekspor AS, yang memberlakukan persyaratan lisensi tambahan untuk ekspor teknologi penting ke beberapa negara, termasuk Vietnam. Namun, Viet mengatakan bahwa ada kebutuhan bagi Vietnam untuk mendirikan lebih banyak pusat data generasi baru karena pusat data yang ada saat ini masih bersifat tradisional, dan belum dioptimalkan atau ditingkatkan untuk penyebaran infrastruktur AI yang efisien.

Awal bulan ini, PM Vietnam mendesak AS untuk mencabut pembatasan ekspor teknologi tinggi di negara Asia Tenggara tersebut, yang diklasifikasikan sebagai salah satu negara yang dikontrol karena alasan keamanan nasional dan ekonomi non-pasar oleh negara Barat. Hal ini terjadi dalam konteks hubungan yang semakin erat antara Vietnam dan AS, yang meningkatkan hubungan bilateral mereka menjadi kemitraan strategis yang komprehensif pada bulan September lalu.

Baca Juga

7 Negara Tampak Kaya tapi Ternyata Sangat Miskin, Indonesia Salah Satunya

Huang melakukan kerja sama di Vietnam setelah kunjungannya ke Thailand dan Indonesia selama beberapa bulan terakhir untuk mendukung infrastruktur AI di negara-negara Asia Tenggara tersebut. Tahun lalu, Nvidia juga mengumumkan kemitraan untuk membangun pusat data AI senilai RM20 miliar atau USD6,1 miliar di Malaysia.

Isi Forum

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |