loading...
Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kemenperin, Ignatius Warsito mengatakan, Pemerintah akan membuka 41 Kawasan Industri baru mulai tahun 2025. Foto/Dok
JAKARTA - Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ignatius Warsito mengatakan, Pemerintah akan membuka 41 Kawasan Industri baru mulai tahun 2025. Kawasan ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Ignatius mengatakan, pembukaan kawasan industri baru ini dalam rangka mendongkak perekonomian nasional yang targetnya bisa tumbuh 8%. Harapannya banyak pelaku usaha yang berekspansi di kawasan-kawasan industri baru yang dibangun Pemerintah.
"Kawasan industri itu yang mau kita dorong tahun depan, menjadi salah satu pengungkit target pertumbuhan ekonomi 8% melalui investasi-investasi di Kawasan Industri," ujarnya saat ditemui pada acara Manufacturing Indonesia di JIExpo Kemayoran, Rabu (4/12/2024).
Pada kesempatan itu, Ignatius melaporkan dari target 41 Kawasan Industri baru, saat ini ada sebanyak 20 Kawasan Industri masuk tahap operasional dan 21 Kawasan Industri masih dalam tahap pembangunan.
"Kalau target secara total itu tahun 2025 ada 165 Kawasan Industri, yang sudah memiliki izin usaha kawasan industri, tapi yang progres ini yang di dorong untuk punya izin itu ada 41, itu target di 2025," sambungnya.
Lewat penambahan kawasan industri baru itu, Ignatius mengharapkan, ada 600 ribu hektare lahan sudah terisi oleh industri selama 20 tahun mendatang. "Ini menjadi salah satu alat kita untuk percepatan pertumbuhan ekonomi kita diangka 6%,7%, dan mencapai 8% di tahun 2029," tambahnya.
Adapun industri prioritas pengembangan Pemerintah ke depan adalah hilirisasi, untuk beberapa komoditas seperti di sektor pertambangan, agro, hingga kelautan.
"Pemerintah mendatang, telah memiliki kerangka pembangunan industri berdasarkan koridor ekonomi. Kita akan fokus pertama industri yang berbasis Sumber daya alam hayati, industri dasar industri padat teknologi industri padat karya berkelanjutan, industri ekonomi hijau dan jasa industri," pungkasnya.
(akr)