loading...
Menteri Keuangan Janet Yellen mengkritisi kebijakan tarif dari Presiden AS terpilih Donald Trump. FOTO/iStock Photo
JAKARTA - Proposal Presiden AS terpilih Donald Trump untuk memberlakukan kenaikan tarif impor yang luas dapat melawan upaya-upaya meredam inflasi. Peringatan tersebut disampaikan Menteri Keuangan Janet Yellen dengan menyebutkan bahwa kebijakan tersebut dapat memicu lonjakan harga-harga di tingkat konsumen.
Komentar Yellen pada Pertemuan Dewan CEO Wall Street Journal muncul ketika Trump telah menjanjikan tarif yang luas setidaknya 10% untuk impor, dan tarif yang lebih tinggi untuk barang-barang dari China, Kanada, dan Meksiko.
Menerapkan tarif berbasis luas dapat menaikkan harga secara signifikan bagi konsumen Amerika dan menciptakan tekanan biaya pada perusahaan-perusahaan yang bergantung pada barang-barang impor," ujar Yellen dikutip dari Tuko News, Kamis (12/12/2024).
Yellen menegaskan bahwa hal ini dapat membebani daya saing sektor-sektor tertentu dan meningkatkan biaya untuk rumah tangga.
"Ini adalah strategi yang saya khawatirkan dapat menggagalkan kemajuan yang telah kita capai dalam hal inflasi, dan memiliki konsekuensi yang merugikan pada pertumbuhan," ujarnya.
Namun, ia membela upaya pemerintahan Joe Biden untuk memberlakukan tarif, yang ditargetkan pada barang-barang China untuk melawan praktik perdagangan yang tidak adil oleh Beijing.
Yellen juga menyatakan penyesalannya bahwa Amerika Serikat belum membuat lebih banyak kemajuan pada defisit negara. Ia percaya bahwa defisit tersebut perlu diturunkan, terutama karena berada dalam lingkungan dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.
Tak hanya itu, Yellen juga menekankan pentingnya Federal Reserve yang independen agar bank-bank sentral diizinkan untuk melakukan penilaian terbaik mereka tanpa pengaruh politik.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya