loading...
Presiden China, Xi Jinping menekankan, bahwa tidak ada pihak yang akan muncul sebagai pemenang jika perang dagang dengan AS terus berkelanjutan. Foto/Dok
BEIJING - Presiden China , Xi Jinping menekankan, bahwa tidak ada pihak yang akan muncul sebagai pemenang jika perang dagang dengan AS terus berkelanjutan. Hal itu disampaikan Xi Jinping saat berbicara dengan para kepala organisasi ekonomi internasional utama di forum Dialog '1+10' di Beijing.
Para peserta Forum Dialog tersebut di antaranya termasuk kepala Bank Pembangunan Baru BRICS+, Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan Organisasi Perdagangan Dunia (WHO).
Di depan para pimpinan organisasi ekonomi global, Beijing bersedia membuka dialog, memperluas kerja sama, dan mencari keluar untuk segala perbedaan dengan Washington. Xi Jinping juga menyatakan harapannya, bahwa AS akan melakukan hal yang sama.
Bulan lalu, Xi Jinping menekankan bahwa setiap upaya untuk menghambat pertumbuhan ekonomi China akan menjadi "garis merah" bagi Beijing dalam membangun hubungannya dengan Washington. Tidak ada negara adidaya yang boleh "merombak sesuai dengan keinginan sendiri," menekan atau "merampas hak yang sah untuk pembangunan," ungkap Xi menegaskan.
Sementara itu Presiden terpilih AS, Donald Trump yang akan resmi menjabat pada 20 Januari 2025, mendatang telah berjanji bakal meningkatkan langkah-langkah proteksionis untuk membela kepentingan ekonomi Amerika, terutama terhadap China.
Di bawah pemerintahan Trump yang pertama, Washington mengobarkan perang dagang melawan Beijing, yang mengakibatkan tarif dan sanksi timbal balik. Selanjutnya pemerintahan Presiden Joe Biden melanjutkan praktik tersebut, usai menuduh Beijing melakukan "praktik bisnis yang tidak adil" dan mengenakan tarif pada barang-barang China senilai miliaran dolar.
Pada bulan Desember, AS membatasi ekspor peralatan dan perangkat lunak pembuatan chip ke China. Sebagai tanggapan, China melarang ekspor barang-barang penggunaan ganda dan bahan baku utama yang digunakan dalam produksi semikonduktor dan aplikasi militer.
Pemerintahan Biden akan menggandakan tarif yang ada pada komponen panel surya penting mulai 1 Januari, kantor Perwakilan Dagang AS Katherine mengumumkan pada hari Rabu. Tindakan proteksionis akan "semakin menumpulkan kebijakan dan praktik berbahaya oleh Republik Rakyat China," klaim.
(akr)