loading...
Apel Siaga Kelistrikan jelang Nataru 2024/2025. PLN EPI memastikan pasokan energi primer ke pembangkit PLN Grup dalam kondisi aman. FOTO/Ist
JAKARTA - Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia ( PLN EPI ) memastikan pasokan energi primer untuk seluruh pembangkit di Indonesia jelang masa liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ( Nataru ) dalam kondisi aman.Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara memastikan kesiapan pasokan energi primer, baik batu bara, gas dan bahan bakar minyak (BBM) bagi pembangkit milik PLN Grup dalam kondisi yang aman dan terkendali.
"Saat ini, Hari Operasi (HOP) batu bara berada dalam posisi yang sangat baik, rata-rata berada di 26 HOP, untuk BBM di 15 HOP, serta pasokan gas dan Liqufied Natural Gas (LNG) terpenuhi sesuai dengan jadwal pengiriman," ujar Iwan di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Iwan memerinci, kondisi stok batu bara secara umum dalam kondisi sangat aman, di mana stok rata-rata batu bara PLTU PLN di Jawa, Madura dan Bali (Jamali) sebesar 26 HOP. Selanjutnya, stok rata-rata batu bara PLTU PLN di Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 18 HOP. Sementara untuk wilayah Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara (Sulmapana) mencapai 25 HOP. Sedangkan stok rata-rata batu bara PLTU Independent Power Producer (IPP) berada di atas 15 HOP.
Dia menambahkan, kesiapan stok energi primer juga diikuti oleh BBM yang mencapai 15 HOP, kondisi stok LNG rata-rata di atas 30 HOP, dan pasokan biomassa sampai dengan akhir 2024 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan PLTU PLN sebesar 1,67 juta ton. "PLN EPI akan terus siaga dalam memastikan pasokan energi primer yang andal bagi pembangkit listrik milik PLN Grup," tambahnya.
PLN EPI, sambung dia, juga terus melakukan koordinasi dengan Subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) dan PLN Indonesia Power (PLN IP) agar operasional pembangkit yang berhubungan dengan energi primer di seluruh Indonesia tidak terganggu.
Di bagian lain, sebagai bentuk dukungan dalam mengurangi emisi karbon dan menuju Net Zero Emissions (NZE) 2060, Iwan menegaskan bahwa PLN EPI terus melakukan pengembangan ekosistem rantai pasok biomassa yang sangat berlimpah di Indonesia. Biomassa merupakan salah satu bentuk energi baru terbarukan (EBT) yang dapat mengurangi emisi karbon yang diharapkan PLN EPI dapat memenuhi kebutuhan PLTU PLN pada tahun 2025 sebesar 3 juta ton.
Pengembangan ekosistem biomassa yang dilakukan PLN EPI, jelas dia, tidak hanya melibatkan perusahaan melainkan juga melibatkan pemerintah daerah dan juga masyarakat. Kolaborasi itu juga dapat memberikan efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat dan daerah. "Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan pengembangan biomassa diharapkan dapat menimbulkan sirkular ekonomi di masyarakat yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal, tetapi juga mendorong kesadaran lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam," tandasnya.
(fjo)