Pertamina Hulu Rokan Jaga Keanekaragaman Hayati melalui Konservasi Gajah Liar

14 hours ago 8

loading...

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mendukung konservasi dan pelatihan gajah, PLG Minas, yang berada di dalam kawasan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. FOTO/Nanang W

PEKANBARU - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) ambil bagian dalam menjaga ekosistem gajah liar. Melalui dukungannya pada tempat konservasi dan pelatihan gajah, Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Pertamina ikut menjadi penjaga biodiversity atau keanekaragaman hayati.

Manager Community Involvement & Development PT Pertamina Hulu Rokan Iwan Ridwan Faizal menyampaikan, sejak tahun 2023 PHR bersinergi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKKSDA) Riau terlibat dalam pengembangan PLG Minas. Keterlibatan ini dipicu oleh fenomena bahwa Gajah Sumatera, salah satu satwa asli Indonesia yang dilindungi, berada dalam status terancam punah (endangered). Populasinya terus menurun akibat perburuan, hilangnya habitat, dan konversi lahan. Padahal, gajah memiliki peran penting sebagai penyebar benih tanaman hutan, sehingga menjaga kelestarian gajah berarti menjaga kelestarian hutan itu sendiri.

"PHR yang beroperasi di sekitar wilayah Riau ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, konservasi keanekaragaman hayati serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjaga biodiversity atau keanekaragaman hayati," jelasnya saat ditemui SindoNews dalam rangkaian kunjungan media di PLG Minas, Kamis (16/10/2025).

Baca Juga: PHR Zona 4 Catat Rekor Produksi Minyak Tertinggi 30 Ribu Barel per Hari

Dua ekor gajah betina dan jantan, bernama Vera dan Pato, dengan luwes mengikuti instruksi para pelatih atau pawang gajah (mahoot). Pato dan Vera adalah dua diantara 14 ekor gajah di PLG Minas. Sepuluh ekor diantaranya jantan dan empat ekor lainnya betina. Gajah-gajah ini berada di fasilitas PLG setelah diselamatkan oleh BKKSDA Riau. Pasalnya sebelum masuk PLG, gajah berada di alam liar dan seringkali dianggap mengganggu masyarakat.

Muktiali Harahap Humas Khusus PLG Minas menyampaikan bahwa PLG Minas menjadi tempat evakuasi bagi gajah-gajah yang berkonflik dengan masyarakat setempat. "Tujuannya, agar mengurangi tingkat konflik antara gajah dengan manusia. Kemudian di fasilitas ini, kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gajah dapat hidup berdampingan dengan manusia", ujarnya.

Melalui dukungan Pertamina, gajah mendapatkan GPS Collar atau alat pemantauan yang terpasang di tubuh gajah dan memonitor lokasi pergerakan gajah saat berada di tengah Tahura, yang merupakan habitat gajah liar. Alat ini akan memberi informasi keberadaan gajah, memitigasi apabila gajah mendekati lokasi pemukiman masyarakat.

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |