10 Perusahaan Tambang Raksasa Penggerak Industri Global dengan Pendapatan Rp9.800 Triliun

21 hours ago 4

loading...

Pertambangan Mt Whaleback BHP Billiton merupakan tambang bijih besi terbesar di Australia milik Rio Tinto. FOTO/Reuters

JAKARTA - Sektor pertambangan sebagai landasan ekonomi global memasok bahan mentah yang penting bagi berbagai industri mulai dari konstruksi dan teknologi hingga energi dan barang-barang konsumen. Terdapat 10 perusahaan pertambangan terbesar dunia menyumbang pendapatan gabungan mencapai USD604,78 miliar atau setara Rp9.800 triliun menyoroti peran penting mereka dalam membentuk kehidupan modern.

Raksasa industri seperti Glencore, Jiangxi Copper, dan BHP Group, menambang segala sesuatu mulai dari logam mulia hingga mineral industri dan sumber daya energi. Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya menyokong rantai pasokan global, tetapi juga mendukung kemajuan teknologi dan pembangunan infrastruktur, menyediakan tulang punggung bagi inovasi seperti solusi energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Dengan operasi yang menjangkau berbagai benua, daftar ini menampilkan gabungan perusahaan multinasional yang berkantor pusat di pusat-pusat kekuatan ekonomi seperti China, Inggris, Swiss, Australia, dan Brasil. Meskipun menghadapi fluktuasi pasar dan tantangan global, perusahaan-perusahaan ini terus mendominasi melalui skala, inovasi, dan keberlanjutan.

Berikut 10 perusahaan tambang raksasa penggerak industri global di 2024:

1. Glencore PLC (GLNCY)

Dengan pendapatan besar senilai USD225,97 miliar, Glencore adalah perusahaan pertambangan dan perdagangan yang berbasis di Swiss yang beroperasi di lebih dari 35 negara dengan lebih dari 150.000 tenaga kerja, baik karyawan maupun kontraktor. Dikenal dengan keahliannya di bidang logam, mineral, energi, dan pertanian, perusahaan ini juga melayani berbagai sektor seperti otomotif dan energi. Meskipun menghadapi tantangan keuangan baru-baru ini, Glencore tetap berperan penting dalam rantai pasokan global. Kapitalisasi pasarnya sebesar USD65,90 miliar mencerminkan skalanya, meskipun imbal hasil 1 tahun turun -1,61%. Terdaftar di Bursa OTC, kehadiran global Glencore yang luas dan ketangguhannya menentukan keberhasilannya.

2. Jiangxi Copper Co. Ltd.

Produsen tembaga terbesar di China, Jiangxi Copper, memperoleh pendapatan USD73,70 miliar dengan menambang katoda tembaga, emas, perak, dan asam sulfat. Perusahaan ini mendukung industri modern seperti elektronik dan energi terbarukan dengan praktik-praktik inovatif dan berkelanjutan. Dengan kapitalisasi pasar sebesar USD7,03 miliar dan operasi yang terdaftar di Bursa Efek Shanghai, keunggulannya di sektor pertambangan tidak dapat disangkal. Meskipun imbal hasil 1 tahun tidak tersedia, komitmen Jiangxi Copper terhadap pertumbuhan menjadikannya sebagai landasan masa depan industri China.

Baca Juga

3 Keuntungan Indonesia Resmi Menjadi Anggota BRICS

3. BHP Group Ltd. (BHP)

Menghasilkan pendapatan sebesar USD55,22 miliar, BHP adalah raksasa pertambangan Australia yang beroperasi di bidang batu bara, bijih besi, tembaga, dan emas. Perusahaan ini berada di garis depan gerakan dekarbonisasi global, memasok bahan-bahan penting untuk solusi energi bersih seperti turbin angin dan mobil listrik. Dengan kapitalisasi pasar $139,73 miliar dan tercatat di NYSE, skala BHP tidak tertandingi. Namun, imbal hasil 1 tahun sebesar -1,77% mencerminkan volatilitas pasar. Sebagai pemimpin global, visi BHP selaras dengan kemajuan industri yang berkelanjutan.

4. Rio Tinto PLC (RIO)

Read Entire Article
Aceh Book| Timur Page | | |