Pj. Wali Kota Bima, H Mukhtar foto bersama dengan tamu undangan saat acara do'a dimulainya pengerjaan drainase primer di Kelurahan Santi, Minggu (20/10)
bimanews.id-Pemerintah Kota Bima satu-satunya daerah di NTB yang mendapat proyek drainase primer sebagai pengendali banjir. Proyek tersebut tersebar pada beberapa kelurahan di Kota Bima, yakni Rite-Matakando-Santi sepanjang 2,4 KM, Penatoi-Santi-Salama 1,4 KM, Panggi 535 meter, Sambinae 1,4 KM, Amahami 5,3 KM, Monggonao-Pane-Salama 2 KM.
Pengerjaan drainase primer di Kelurahan Santi diawali dengan do’a bersama. Kegiatan itu yang dihadiri Pj. Wali Kota Bima, H Mukhtar, Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, Pj. Sekda Kota Bima, Kepala PUPR Kota Bima, Sekretaris Bappeda Kota Bima, Direksi NuFrep Supan II, Direksi UFCS Supan I, Kontraktor Nindya Pembangunan KSO, Konsultan Bridging NuFrep, Camat dan Lurah,Minggu ( 20/10),
Pj. Wali Kota Bima, Mukhtar, menyampaikan terima kasih kepada BWS-NT 1, telah memilih Kota Bima sebagai pelaksanaan pekerjaan pembangunan drainase primer sebagai upaya pengendalian banjir di Kota Bima.
Daerah yang mendapatkan mega proyek pembangunan drainase primer katanya, hanya Kota Bima dari 10 Kabupaten dan kota di NTB yang mengajukan proposal. Sementara di Indonesia hanya 5 kota yang berhasil mendapatkan.
"Ini semua berkat ikhtiar dan do'a kita bersama, sehingga Kota Bima mendapat anggaran 238,72 miliar untuk 6 saluran drainase primer dan Rp 80 miliar untuk kolam retensi. Bayangkan kalau kita andalkan APBD Kota Bima, tentu tidak akan bias, " katanya bersyukur..
Bulan November dimulai tahapan pelelangan pembangunan kolam retensi dengan pagu Rp 80 miliar. Kemudian awal 2025 akan disiapkan proses pekerjaan penataan sungai Ntobo dan sungai Lanco Jatibaru dengan pagu Rp 190 miliar.
‘’Tahun ini Kota Bima ketiban rejeki, " akunya.
Mukhtar mengajak masyarakat Kota Bima untuk menjaga keamanan selama pelaksanaan proyek hingga selesai.
"Mudah-mudahan dengan dibangunnya drainase primer, normalisasi sungai dan kolam retensi, maka banjir yang tiap tahun melanda Kota Bima bisa teratasi, " harapnya. (red)