loading...
Orang-orang superkaya dunia sering menjadi berita utama karena kekayaan mereka yang luar biasa. Namun, yang tak kalah menarik adalah cara mereka mengelabui pembayaran pajak secara legal. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Orang-orang superkaya dunia sering menjadi berita utama karena kekayaan mereka yang luar biasa. Namun, yang tak kalah menarik adalah cara mereka mengelabui pembayaran pajak secara legal dan memperkaya diri sendiri. Dengan memanfaatkan strategi keuangan yang kompleks, celah hukum, dan insentif kebijakan para miliarder dunia berhasil mengurangi kewajiban pajak mereka secara signifikan.
Berikut adalah cara mereka melakukannya:
Ketika nilai opsi saham meningkat, orang-orang superkaya seperti Elon Musk dapat meminjamnya untuk mendanai gaya hidup mereka, daripada menjual saham dan memicu kewajiban pajak. Pendekatan "pinjam, jangan jual" ini memungkinkan Musk untuk mengakses uang tunai miliaran dolar sambil menangguhkan pajak atas keuntungan modal tanpa batas waktu.
Strategi ini tidak hanya menyoroti kompleksitas perpajakan kekayaan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang kesetaraan dalam sistem perpajakan.
1. Strategi "Pinjam, Jangan Jual"
Salah satu taktik penghindaran pajak yang paling efektif adalah praktik meminjam aset daripada menjualnya. Begini cara kerjanya:
Memanfaatkan Kekayaan Tanpa Likuidasi: Para miliarder memiliki saham, real estat, dan aset lain yang nilainya meningkat. Alih-alih menjual aset-aset ini, yang akan memicu pajak keuntungan modal, mereka meminjamnya untuk mengakses uang tunai.
Pinjaman Berbunga Rendah: Pinjaman yang dijamin dengan aset sering kali memiliki suku bunga rendah, dan bunga yang dibayarkan terkadang dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak.
Efek Kekayaan yang Tidak Kena Pajak: Karena pinjaman tidak dianggap sebagai penghasilan kena pajak, para miliarder dapat mengakses uang dalam jumlah besar sementara kekayaan bersih mereka terus bertambah tanpa dikenakan pajak.
2. Pertumbuhan Kekayaan Bebas Pajak Melalui Investasi